Toarco

sumber foto: toarco.com

BAGI penikmat atau pedagang kopi dengan kualitas super, nama Toarco tak asing. Baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Itu karena Toarco telah dikenal sebagai brand kopi dengan cita rasa tinggi.

Toarco sebenarnya singkatan dari Toraja Arabica Coffee. Merek ini sekaligus menjadi nama perusahaan, PT Toarco Jaya.

Bisnis utama perusahaan ini adalah memproduksi kopi arabika bermutu tinggi. Pabrik dan kebun kopinya berada di Pedamaran, Kelurahan Bokin, Kecamatan Rantebua, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Nah tadi siang, pimpinan PT Toarco Jaya tersebut berkunjung di kantor kami, Gedung Tribun Timur di Jalan Cenderawasih No 430, Kota Makassar.

Consulat Jepang di Makassar Masaki TANI (depan kiri) dan Vice President Director Keisuke Kawai (pegang laptop)

Dari Toarco hadir Vice President Director Keisuke Kawai dan Director of General Affair Marthian Sulupadang B. Mereka dibawa oleh Consulat Jepang di Makassar Masaki TANI.

Mereka diterima pimpinan Tribun Timur. Di antaranya H Ciptyantoro (pemimpin perusahaan), Ronald Ngantung (wapimred I), Nur Thamzil Thahir (wapimred II), Yunitra (wakil pemimpin perusahaan), Dedi Pakiding (manager promosi) dan saya.

Pertemuan yang berlangsung lebih sejam ini, Keisuke Kawai dan timnya memperkenalkan lebih jauh tentang perusahaan yang dikelolanya melalui penayangan video singkat tentang PT Toarco.

Walau baru satu setengah tahun bertugas di Indonesia, rupanya Keisuka Kawai sudah lancar menjelaskan dalam bahasa Indonesia.



Dari keterangannyalah saya baru tahu kalau PT Toarco Jaya telah beroperasi di Sulawesi Selatan sejak 2 April 1976. Jadi kini usianya sudah 41 tahun.

Toarco adalah perusahaan patungan antara Indonesia (PT Utesco) dan Jepang (Suladeco Ltd). Induk perusahaan ini adalah Key Coffee Inc (dulu Kimura Coffee).

“Kami mengelola perkebunan sekitar 530 Ha di Toraja Utara,” jelas Keisuka Kawai.

Dari luas kebun kopi milik Toarco itu hanya bisa menghasilkan 120 ton biji kopi per tahun.

Sementara jumlah kopi Arabica yang diekspor PT Toarco Jaya berkisar 500 hingga 600 ton kopi kering setiap tahun.

Untuk mencukupi kebutuhan ekspor itulah Toarco membeli kopi Arabica dari para petani kopi di Toraja Utara dan Tana Toraja. Totalnya berkisar 400 hingga 500 ton biji kopi setahun.

Jepang, Amerika Serikat, China, Jerman dan sejumlah negara di Eropa adalah negara tujuan ekspor Toraja Arabica Coffee.

Biasanya sekali ekspor membutuhkan waktu sekira dua pekan perjalanan darat dan laut. 

Syukurnya sejak dua tahun terakhir kini pengiriman bisa langsung dari Pelabuhan Makassar ke pelabuhan negara tujuan seperti Jepang.

Sebelumnya, ekspor kopi dari Pelabuhan Makassar harus dikirim dulu ke Pelabuhan Surabaya atau Jakarta.

Agar kualitasnya tetap terjaga, kontainer yang digunakan mengangkut kopi Toarco dilengkapi pengatur suhu.

Di negara tujuan ekspor itu, harga Toraja Arabica Coffee bisa lebih mahal tiga hingga lima kali dari harga yang dipasarkan di Indonesia.

sumber foto: toarco.com

Keisuka Kawai mengklaim, kopi yang diekspornya 100 persen Toraja Arabika dengan kualitas super sesuai standar Toarco.

Latih Petani
Agar kualitas kopi dari para petani setempat itu kualitasnya terjamin, Toarco sejak awal telah melatih petani setempat menanam kopi arabika serta memberlakukan pengolahan basah yang sempurna pada buah kopi (wet process).

Pengawasan mutu yang ketat diberlakukan mulai dari pemetikan buah merah secara selektif, pengolahan basah yang sempurna hingga pengeringan biji yang tepat.

Begitu pula pengupasan dan sortasi biji dilakukan secara cermat. Diakhiri dengan pengujian cita rasa (cup test). Hanya biji kopi bercita rasa tinggi yang lolos menjadi Toarco Toraja Coffee.

“Kami membina sekitar 300 petani kopi setempat,” kata Keisuka Kawai yang datang mengenakan batik.

Pameran di AS
Pada bincang-bincang itu Keisuka Kawai juga menyampaikan rencananya berangkat ke Amerika Serikat pekan depan.

Di Negeri Paman Sam itu, Keisuka Kawai akan menghadiri Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo 2017. Tepatnya di Washington State Convention Center, Kota Seattle, Amerika Serikat.

Pameran yang rutin digelar sekali setahun tersebut akan dilaksanakan 20-23 April 2017.

Indonesia termasuk negara yang diundang ikut pameran.

Ini karena Indonesia telah ditetapkan sebagai portrait country atau negara penghasil kopi dan dianggap berhasil mengembangkan industri kopi.

Pada pameran nanti, ada 10 jenis kopi Indonesia yang dipamerkan. Satu di antaranya adalah kopi Toraja yang diproduksi PT Toarco Jaya.

Katanya, tahun lalu, 17 jenis kopi Indonesia ludes di tangan peserta lelang dalam waktu tiga jam.

Ajak Ngopi
Jelang berakhir pertamuan, Keisuka Kawai mengajak kami berkunjung sekaligus minum kopi di perkebunan kopi milik PT Toarco Jaya di Pedamaran, Kabupaten Toraja Utara.

Katanya telah tersedia bale-bale yang dibuat di dataran tinggi khusus untuk tempat istirahat dan minum kopi sembari menikmati pemandangan kebun kopi Toarco.

Wah ini yang menarik. Sensasinya bakal beda. (*)

Gedung Tribun Timur, 11 April 2017

Komentar