KOORDINATOR Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi, Upi Asmaradhana, mendapat lagi penghargaan. Kali ini datang dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kali ini Upi mendapat penghargaan khusus bidang Pejuang Kebebasan Pers KPID Award 2010. KPID Award ini diterima Upi pada malam penganugerahan KPID Award yang digelar di Wisma Kalla, Makassar, Selasa (28/12/2010) malam lalu. Hadir dalam acara ini di antaranya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan praktisi penyiaran se-Sulsel
Penulis buku Jurnalis Menggugat dan Pengkhianatan Jurnalis ini diganjar KPID Award karena dinilai memiliki dedikasi yang kuat dalam membela kebebasan pers di Sulsel, terutama saat digugat secara pidana dan perdata oleh mantan Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Sisno Adiwinoto, terkait kasus pencemaran nama baik.
Ketua KPID Sulsel Aswar Hasan, mengatakan, pada tahun ke-5 KPID Award digelar, KPID memang secara khusus memberikan tiga penghargaan kepada lembaga dan person yang dianggap berjasa untuk dunia penyiaran.
"Upi dianggap memiliki semangat yang bisa memberi inspirasi kepada siapa saja untuk memperjuangkan kebebasan pers," katanya. Upi juga dianggap berjuang dan konsisten membela hak-hak jurnalis,meski harus kehilangan pekerjaannya dan diteror serta diancam dipenjara.
KPID Award yang diterima Upi itu adalah penghargaan kedua yang diterimanya. Pada 2009 lalu, Upi juga menerima penghargaan Udin Award dari AJI Indonesia. Upi adalah satu-satunya jurnalis dari luar Jawa yang pernah menerima penghargaan prestius dari AJI ini.
"Anugerah KPID Award 2010 untuk kategori Press Freedom Award dari KPID Sulsel ini kami dedikasikan buat lima kawan jurnalis Indonesia yang terbunuh tahun ini dan para jurnalis yang masih hidup dalam tekanan dan kekerasan. Semoga Tuhan memberi keikhlasan, kerendahan hati, kekuatan dan ketabahan serta umur panjang untuk kebebasan pers dan kebebasan berekspresi, bersatu, bersama, berlawan," katanya saat bertandang di kantor Tribun, Makassar, Rabu (29/12) malam. (jumadi mappanganro)
Catatan: Tulisan di atas terbit di Tribun Timur edisi Kamis, 30 Desember 2010
Sumber foto: dikopi dari akun facebook Upi Asmaradhana
Komentar
Posting Komentar