(Sumber: Tribun Timur, Sabtu 27 Juni 2009)
Makassar, Tribun - Sejumlah pekerja pers yang tergabung dalam Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan bersepakat akan memboikot terkait pemberitaan kedatangan Cawapres Boediono dan rombongannya yang direncanakan tiba di Makassar, 1 Juli mendatang.
Sikap tersebut dipilih menyikap tindakan kekerasan yang diduga dilakukan kader Partai Demokrat, Rudolf, terhadap wartawati Sinar Harapan Odeo Data Julia Vanduk yang saat itu bersiap-siap meliput kedatangan Boediono dan rombongan di Hotel Swisbel Jayapura, Papua, Jumat (26/6) pagi lalu.
"Sikap kami ini sebagai wujud solidaritas sebagai sesama insan jurnalis. Kami menilai tindakan kekerasan tersebut bertolak belakang dengan sikap SBY yang berkomitmen untuk menghapus kriminalisasi pers dan mengedepankan kampanye bermartabat," tegas Satriyani, aktivis PJI Sulsel, dalam keterangan persnya di Sekretariat PJI Sulsel di Jl Ribura'ne, Makassar, Sabtu (27/6) siang.
PJI juga bersikap sangat menyesalkan dan mengecam tindak premanisme tersebut.
Mereka meminta aparat hukum dalam hal ini polisi untuk mengusut dan menangkap pelaku
serta memproses pelaku hingga diseret ke pengadilan umum.
Pasangan SBY-Boediono dan tim pemenangannya juga harus menyatakan permohonan maaf langsung kepada korban dan kepada masyarakat Indonesia melalui media massa. Pernyataan maaf dari SBY-Boediono dan tim pemenangannya tidak boleh menghapus proses hukum terhadap pelaku kekerasan terhadap jurnalis di Papua.
"Jika kasus kekerasan ini tidak diproses hukum, kami khawatir orde baru jilid dua akan kembali di Indonesia. Karena itu kami meminta semua pihak agar menghormati peran dan kerja-kerja jurnalis sebagai salah satu pilar demokrasi," tambah Nasrullah Nara, Ketua PJI Sulawesi Selatan. (jum)
Komentar
Posting Komentar