Menguak Kisah Percintaan Rosihan Anwar


MEMBACA tulisan-tulisan almarhum Rosihan Anwar tentang politik, kebangsaan, sejarah, agama, dan problema sosial mungkin sudah biasa. Terlebih tulisannya tentang pers, profesi yang digeluti Rosihan lebih setengah abad.

Namun tulisan tentang kisah percintaan Rosihan dengan istrinya, Siti Zuraida (Ida) binti Mohamad Sanawi, mungkin masih langka. Itu karena lelaki kelahiran Sumatera Barat, 10 Mei 1922, ini memang sangat jarang memublikasikan tentang kehidupan rumah tangganya.

Baru di buku Belahan Jiwa ini, ayah tiga putra ini blak-blakan mengungkapkan ke publik kisah percintaannya dengan Ida yang dinikahinya 25 April 1947 lalu. Di buku ini, Rosihan menceritakan saat-saat pertama kali bertemu dan menulis surat-surat cinta yang romantis untuk Ida, gadis Betawi.

Di buku ini, Rosihan juga berbagi kiat membina rumah tangga hingga lanjut usia. Untuk urusan membina rumah tangga, pasangan Rosihan dan Ida memang bisa menjadi contoh bagi pasangan suami istri. Itu karena Rosihan dan istrinya berhasil membina rumah tangganya hingga akhir hayat mereka atau selama lebih 60 tahun.

Rosihan menulis buku ini dengan iringan air mata. Itu karena buku ini ditulisnya tak lama setelah istrinya wafat, 5 September 2010 lalu. Buku ini sekaligus merupakan karya terakhir Rosihan.

Buku dengan sampul yang didominasi warna putih ini diserahkan Rosihan ke penerbit buku Kompas lima hari sebelum ia dibawa masuk ICU Rumah Sakit Metropolitan Media Center (MMC) , Jakarta, 7 Maret 2011 lalu. Wartawan senior ini kemudian meninggal di RS ini pada 14 April 2011 dalam usia 89 tahun.

Buku ini makin menarik karena dilengkapi foto-foto Rosihan dan keluarganya yang sebagian belum pernah dipublikasikan. Membaca buku ini tak menjenuhkan. Itu karena ditulis dengan gaya penulisan bertutur sehingga jelas dan enak dibaca. (jumadi mappanganro)


data buku:

Judul:Belahan Jiwa: Memoar Kasih Sayang Percintaan Rosihan Anwar dan Zuraida Sanawi
ISBN: 978-979-709-566-6
Penulis: Rosihan Anwar
Tebal: xxxiv + 234 halaman
Tahun terbit: Maret 2011
Penerbit: Penerbit Buku Kompas

Catatan: Tulisan di atas dimuat di Tribun Timur edisi 28 Juli 2011

Komentar