LANGIT Kota Makassar sedang cerah saat kami tiba di Warkop (Kopitiam) Hai Hong. Saat itu minggu jelang sore, 20 Maret 2016.
Warkop ini terletak di perempatan Jalan Bonerate-Jalan Serui, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasinya masuk kawasan Pecinan.
Tempatnya mudah ditemukan. Brdekatan dengan beberapa tempat penting di kota ini: Gedung Kesenian Makassar, Balaikota Makassar, Kantor Polrestabes Makassar, dan Pelabuhan Makassar.
Dari tempat-tempat penting itu, kita bisa berjalan kaki ke Kopitiam Hai Hong.
Kami memilih ke tempat ini karena beberapa alasan. Pertama, warkop milik warga Tionghoa ini tergolong tertua di kota ini.
Kata Moeh David Aritanto (52), jurnalis Tribun Timur beretnis Tionghoa, kopitiam ini telah ada sebelum Indonesia merdeka. Wow....
“Waktu saya masih kecil, rumah dan sekolah saya dekat warkop ini. Sejak kecil, warkop ini sudah ada dan selalu ramai dikunjungi,” tutur David yang mengajak saya, Ardi, dan Imam Fadlurrahman Mappanganro ke Hai Hong.
Alasan lain kami ke warkop ini karena rasa kopinya yang khas. Di warung ini juga tersedia aneka minuman panas dan dingin.
Ada kopi + gula merah jahe, kopi madu, kopi madu jahe, kopi susu, hingga kopi susu jahe.
Ada juga teh tawar, teh manis, teh + gula merah, teh jahe, teh susu, air jahe, air jahe + gula merah, lemon tea, markisa dan beragam lainnya.
Masing-masing dibagi dalam dalam dua ukuran: porsi kecil dan besar.
Beda ukuran, beda harga. Paling murah teh manis ukuran kecil Rp 5.000 segelas. Paling mahal kopi susu beruang + madu ukuran besar Rp 30 ribu segelas.
Juga ada aneka kue dan makanan khas Bugis Makassar. Di antaranya ada ubi goreng, ubi rebus, kentang goreng dan pisang goreng aneka rasa.
Ada sukun (bakara), jalangkote, roti unti, panada ikan, buras isi, gogos, bolu kukus, bikangdoang, dan apam paranggi.
Ada pula nasi goreng putih, nasi goreng merah, nasi campur, nasi rawon, bubur ketan hitam, bubur ayam, mie pangsit, hingga bakso sapi.
Harga makanan bervariasi. Paling murah Rp 19 ribu sepiring. Paling mahal Rp 34 ribu sepiring.
Pemilik warkop ini masih mempertahankan model bangunan lama sehingga terkesan tempo doeloe. Berlantai dua dengan temboknya yang tebal.
Bagian luar warung ini didominasi warna orange dan kuning. Tidak ada AC di warung ini. Yang ada kipas angin yang menempel di plafon.
Mungkin karena kekhasannya itulah, Warkop Hai Hong selalu ramai dikunjungi. Tak terkecuali para tokoh berpengaruh di Kota Makassar.
Sejumlah selebriti dan tokoh nasional tak sedikit yang pernah merasakan racikan kopi dan menikmati ubi goreng khas Warkop Hai Hong kala berada di Kota Anging Mammiri.
Sejam lebih kami menikmati kopi susu dan kuliner khas warkop ini. Rasanya memang nikmat.
Sayangnya, warkop ini tak memiliki area parkir yang memadai. Itu karena berada di jalan yang sempit. (JM)
Makassar 22 Maret 2016
Komentar
Posting Komentar