Taman Baca Mulai Menjamur di Makassar

Taman Baca Mulai Menjamur di Makassar

ALHAMDULILLAH. Satu lagi taman baca yang bisa diakses bebas dan gratis oleh masyarakat hadir di Kota Makassar. Taman baca yang baru ini berada di lantai dua dekat area Food Court Mall GTC, Kawasan Tanjung Bunga, Makassar.

Taman baca ini dibuat senyaman mungkin layaknya sebuah perpustakaan yang dilengkapi buku, majalah, dan aneka bahan bacaan yang bermanfaat bagi usia sekolah maupun orang dewasa. Fasilitas taman baca ini hadir berkat kerja sama demerintah Kota Makassar dan Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM) serta pengelola Mall GTC.

Setahu saya, inilah taman baca yang pertama hadir di mal di Kota Makassar. Taman baca ini diresmikan oleh Wali Kota Makassar terpilih lham Arief Sirajuddin, pertengahan Maret 2009.

Sebagai warga kota, tentu kehadiran taman baca ini sangat membahagiakan. Sebab dengan kehadiran taman baca ini, tentu sangat banyak faedahnya. Di antaranya, saban jalan-jalan di mal ini, kita tidak sekadar bisa berbelanja kebutuhan yang tersedia di mal ini. Tapi juga bisa diselingi dengan membaca aneka bacaan koleksi taman baca ini.

Taman ini juga bisa menjadi tempat menunggu paling baik, khususnya bagi mereka yang tak senang berbelanja, tapi harus menemani keluarga atau teman berbelanja di mal ini. Mungkin ada baiknya mal-mal atau pusat perbelanjaan maupun tempat-tempat layanan publik yang kerap ramai dikunjungi, atau pusat-pusat keramaian lainnya seperti terminal, bandara, pelabuhan pelayaran, juga menyediakan taman baca yang bisa bebas diakses dan gratis.

Saya percaya, dengan kehadiran taman-taman baca di pusat-pusat keramaian itu bakal menjadi daya tarik sekaligus bisa menjadi pengurang stress di saat menunggu seseorang, tak kuasa antre dilayani, atau menunggu jadwal pemberangkatan kendaraan, kapal, pesawat, dan lain sebagainya.

Apalagi jika taman baca ini didesain sedemikian rupa agar pembaca merasa santai dan nyaman berlama-lama membaca seperti tersedianya makanan ringan dan minuman yang bisa dibeli dan dinikmati di taman baca tersebut. Dengan memanfaatkan taman baca ini tentu saja tidak sekadar menjadi pengurang stres, tapi juga bakal menambah pengetahuan kita tentunya.

Jika pemerintah dan pengelola pusat keramaian itu bersedia menyediakan taman baca demikian, tentu ini sangat menggembirakan. Maklum, kini rasanya makin minimnya masyarakat berkunjung di perpustakaan, baik perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, maupun perpustakaan daerah.

Sehingga kehadiran taman-taman baca di pusat keramaian tersebut bisa menjadi salah satu alternatif solusi agar masyarakat bisa selalu dekat dengan buku dan bahan bacaan lainnya. Hal ini juga adalah upaya lebih mendekatkan layanan publik kepada masyarakat.

Gerakan Gemar Membaca

Rasanya tak salah jika kita mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Makassar dan kelompok-kelompok pecinta buku yang umumnya dari kalangan kawula muda kota ini yang begitu intens menghadirkan taman-taman baca di Kota Makassar beberapa tahun terakhir.Sejak Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM) dicanangkan sebagai salah satu program Pemerintah Kota Makassar, pada 5 Juni 2006, taman-taman baca yang bisa bebas diakses gratis oleh masyarakat kini banyak hadir di Kota Makassar tiga tahun terakhir.

Saat itu GMGM dicanangkan oleh Wali Kota Makassar Ir Ilham Arief Sirajuddin MM, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhammad Asmin SPd, dan Dewan Pembina Yayasan Pena Madani DR Marwah Daud Ibrahim.

Pencanangan GMGM itu berdasarkan pertimbangan di antaranya bahwa pertama, pemerintah daerah merupakan ujung tombak pembangunan bangsa yang berhadapan langsung dengan masyarakatnya sebagai pelaku sekaligus konsumen dan pemasok dalam kaitannya dengan pengelolaan Sumber Daya Alam yang dimilikinya.

Kedua, kemampuan membaca merupakan kompetensi dasar manusia yang sangat penting untuk mendongkrak kompetensi lainnya, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitarnya. Ketiga perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum merupakan wahana yang paling efektif dan efisien untuk mempercepat proses pencerdasan masyarakat melalui penyediaan informasi dan bahan bacaan yang mutakhir, lebih banyak dan bervariasi.

Kafebaca

Di beberapa pojok kota ini pun kini bermunculan apa yang disebut taman baca maupun kafe baca. Di Kecamatan Tamalanrea misalnya, yang kerap disebut sebagai pusat pendidikan di Kota Makassar, telah hadir sejumlah taman baca dan kafe baca.

Di antaranya Kafe Baca Hitam Putih yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan Km 9, di Kompleks Perumahan Hartaco Jaya. Tak jauh dari Kafe Baca Hitam Putih, masih di Jl Perintis Kemerdekaan Km 9, berdiri Kafe Baca Biblioholic. Kafe ini berada tepat di depan showroom PT Timur Permai yang menjual mobil mewah buatan Jerman, Mercedes Bens.

Di bagian utara kota Makassar, tepatnya di Jalan Tentara Pelajar 141, berdiri Kafebuku. Di Jalan Dr Sam Ratulangi juga ada telah hadir Bookcholicafe. Juga telah hadir Buu Kuu di Jalan Sehati No 4, Makassar.

Dulunya, di kawasan perumahan elit, Panakkukang Mas, juga pernah hadir Starbook Café. Kafe yang berada di sisi barat Mal Panakkukang ini juga menyediakan banyak koleksi buku filsafat, sastra, dan buku kuliah serta surat kabar harian seperti Kompas, Tribun Timur, dan Fajar, yang bisa dibaca secara gratis.

Sebagian pengunjung kafe atau tamana baca itu juga memanfaatkannya sebagai tempat menyelesaikan tugas -tugasnya dengan laptop. Saya dan Mas Rus, teman asal Jakarta, kerap mampir di kafe ini. Kafe ini pun tak begitu luas karena hanya memanfaatkan teras rumah pemiliknya.

Starbook Café yang awalnya berada di Jl Bougenville No 31, Panakukang Mas, Makassar, itu kini tak ada. Awal tahun 2009 kafe milik seorang dosen Universitas Hasanuddin ini pindah di Jl Sultan Alauddin, tak jauh dari Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

Taman baca dan kafe baca yang saya sebutkan sebelumnya adalah taman dan kafe-kafe baca swadaya masyarakat alias tak ada sedikit pun ada bantuan dana dan fasilitas dari pemerintah.

Bantuan Pemerintah

Rumah baca atau taman baca yang hadir karena mendapat bantuan dana dan sarana seperti buku dari pemerintah, juga tak sedikit telah hadir di Kota Angingmammiri ini. Setiap kecamatan di kota ini, minimal ada satu taman baca yang hadir dan mendapat bantuan dana dari Pemerintah Kota Makassar. Jumlah kecamatan di kota ini sebanyak 14.

Nama taman baca-nya masing-masing mengikuti nama kecamatan, di mana taman baca itu berlokasi. Bedanya dengan taman baca yang dikelola swadaya masyarakat, taman-taman baca yang mendapat bantuan pemerintah ini umumnya hanya sekadar menyediakan bahan bacaaan. Sedangkan makan dan minuman yang bisa dinikmati di taman baca itu tak tersedia.

Taman-taman baca yang mendapat bantuan dari pemerintah itu, sebagaimana dikutip dari data per 31 Desember 2006 dari Kantor Arsip, Perpustakaan dan Pengolahan Data Kota Makassar, di antaranya Taman Baca Kecamatan Mariso di Jalan Dahlia. Taman baca ini memiliki koleksi sebanyak 743 eksemplar.

Juga ada Taman Baca Kecamatan Mamajang di Jalan Amirullah. Pengelola taman baca ini mengklaim pihaknya memiliki koleksi sebanyak kurang lebih 652 buku. Di Kecamatan Makassar hadir Taman Baca Kecamatan Makassar yang berada di jalan Sungai Saddang Baru. Jumlah koleksi buku di taman baca ini, seperti diakui pengelolanya, sebanyak 600 eksempelar.

Di Kecamatan Ujungpandang, ada Taman Baca Kecamatan Ujungpandang yang berada di Jalan Arief Rate No 1A. Jumlah Koleksi di taman ini diklaim pengelolanya sebanyak 686 ekspempelar. Ada Taman Baca Kecamatan Bontoala di Jalan Bayam No 65 . Taman baca ini memiliki koleksi 665 ekspempelar.

Di Kecamatan Wajo, taman bacanya berada di Jalan Salemo No. 38. Di taman baca ini memiliki koleksi 791 eksemplar. Di Kecamatan Ujung Tanah, taman bacanya berada di Jalan Sabutung Timur No 200. Di taman baca ini memiliki jumlah koleksi sebanyak 643 eksemplar.

Di Kecamatan Tallo, taman bacanya berada di Jalan Arief Rahman Hakim No 54. Jumlah koleksinya sebanyak 938 eksemplar. Di Kecamatan Rappocini, taman bacanya berada di Jalan Tidung Mariolo No 5. Jumlah koleksinya sebanyak 598 eksemplar. Di Kecamatan Tamalate, taman bacanya terletak di Jalan Tanjung Merdek denga jumlah koleksi bukunya sebanyak 722 eksempelar.

Di Kecamatan Panakkukang, fasilitas taman bacanya berlokasi di Jalan Abdullah Daeng Sirua, Kompleks Perumahan Paropo. Jumlah koleksi bukunya sebanyak 626 eksemplar. Di Kecamatan Manggala, taman bacanya berada di Jalan Daeng Kayo No 1. Jumlah koleksi bukunya, sebanyak 635 eksempelar.

Kecamatan Tamalanrea, taman baca yang mendapat bantuan Pemerintah Kota Makassar berada di Jalan Prof Ir Sutami No 126. Jumlah koleksinya sebanyak 926 eksempelar. Sedangkan di Kecamatan Biringkanaya, taman baca dimaksud berada di Jalan Daeng Ramang No 102. Jumlah koleksi di taman baca ini sebanyak 715 eksempelar.

Sungguh luar biasa para perintis berdirinya rumah baca maupun kafe baca tersebut, baik swadaya maupun yang mendapat bantuan dari pemerintah. Semoga usahanya itu dihitung sebagai amalan jariah dari Allah SWT. Semoga pula, keinginanku membuat semacam kafe baca sejak lama, segera bisa terwujud. Amin. (*)

Komentar

  1. kami mempunyai banyak buku paket sd dan smp yang tak kepake lagi. siapa tahu tamana baca atau ada bapak/ibu yang masih butuh. kami ingin infakkan. Hub kami di no 085242060645 (sudarwin)

    BalasHapus

Posting Komentar