Dishub Tunda Pengoperasian Traffic Light Depan Kantor Gubernur

Menyoal Traffic Light di Makassar (2-Habis)

Dishub Tunda Pengoperasian Traffic Light Depan Kantor Gubernur Sulsel

DINAS Perhubungan (Dishub) Kota Makassar akhirnya memutuskan untuk sementara waktu menunda pengoperasian traffic light yang berada di pertigaan Jl Urip Sumoharjo-Jl Racing Centre atau depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

Keputusan tersebut dilakukan setelah mengetahui terjadinya perlambatan arus lalu lintas di Jl Urip Sumoharjo dan Jl Racing Centre akibat traffic light tersebut menyala. Dishub mengakui pengoperasian traffic light tersebut masih tahap uji coba.

"Kami sudah matikan traffic light-nya, Pak. Kami akui saat traffic light itu menyala telah mengakibatkan perlambatan arus. Kami baru akan rapat koordinasi lagi, pekan depan, terkait keberadaan trrafic light tersebut," jelas Kadis Perhubungan Kota Makassar Muchtar Kasim yang dihubungi via telepon selularnya, kemarin.

Rapat koordinasi dimaksud akan melibatkan jajaran Dishub Makassar, Satuan Lalulintas Polwiltabes Makassar, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), dan pihak terkait lainnya.

"Waktu uji coba, memang kami belum rapat koordinasi," aku Muchtar menanggapi keluhan keluhan warga terkait keberadaan traffic light di depan Kantor Gubernur Sulsel yang justru menimbulkan kemacetan parah seperti terjadi pada Minggu (5/7) malam lalu.

Pada malam itu, kemacetan terjadi mulai depan Kampus Universitas 45 hingga depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang.

Saking macetnya, kendaraan seperti mobil terpaksa menghabiskan waktu lebih tiga jam hanya untuk sampai di perempatan Jl Urip Sumorhajo-AP Pettarani dari depan TMP Panaikang atau sebaliknya. Padahal, normalnya hanya dibutuhkan waktu kisaran lima hingga 10 menit.

Depan TMP
Sementara itu, keberadaan traffic light di pertigaan Jl Urip Sumoharjo-Jl Taman Makam Pahlawan (TMP) juga kerap dikeluhkan. Pasalnya, sejak traffic light di depan TMP itu berfungsi, justru tidak jarang menimbulkan kemacetan. Terutama pada pagi hari di saat banyak warga ramai-ramai ke tempat kerja atau pulang sekolah.

Pada Senin (6/7) siang misalnya, lagi-lagi terjadi perlambatan arus di depan TMP akibat traffic light. Beruntung polisi dengan sigap mengarahkan kendaraan dari arah barat agar tak langsung berbelok ke arah Jl TMP.

Sedangkan kendaraan dari Jl TMP juga tak langsung berbelok ke arah timur, melainkan ke arah barat. Dengan model rekayasa ini, perlahan kemacetan di depan TMP teratasi. Jadi, idealnya traffic ligh di depan TMP itu tak perlu ada. Sepanjang Jl Urip, tak layak ada traffic light. (jumadi mappanganro)

Dimuat di Tribun Timur edisi Selasa (7/7/2009)

Komentar