Wahdah Islamiyah Kecam Ruhut Sitompul

(Sumber: Tribun Timur edisi Selasa 2 Juni 2009 Hal.9)

Laporan: Jumadi Mappanganro. tribuntimur@yahoo.com

MAKASSAR, TRIBUN - Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah (DPP-WI) mengecam pernyataan Ruhut Sitompul, salah seorang anggota tim kampanye SBY-Boediono di media massa beberapa waktu lalu, yang menyatakan bahwa bangsa Arab tidak pernah memberikan bantuan kepada Indonesia dan membanggakan AS sebagai `penyelamat' ekonomi negara ini.

Wahdah Islamiyah meyakini Ruhut adalah seorang yang tidak pernah belajar sejarah karena berdasarkan catatan historis, justru bangsa Arab merupakan pendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia ketika Belanda menjajah bangsa ini selama 3,5 abad," ujar Muhammad Qasim Saguni, Sekjen WI, dalam pernyataan sikapnya yang dikirim ke Tribun, Senin (1/6).

Menurut Saguni, setelah Proklamasi 1945 pun bangsa-bangsa Arab (seperti Mesir, Syiria, Irak, Libanon, Yaman, Arab Saudi, dan Afghanistan) tampil pertama kali mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia, meskipun pada saat yang sama AS dan bangsa-bangsa sekutu (Barat) memberikan bantuan militer plus politik kepada Belanda untuk mencoba menjajah kembali Indonesia.

WI juga menduga bahwa Ruhut juga tidak pernah membaca suratkabar atau mengakses media massa lainnya tentang berita-berita seputar ekonomi dan kerjasama internasional. AS (yang dikatakannya banyak membantu Indonesia) justru terbukti telah memunculkan krisis moneter yang tidak kunjung berakhir selama 12 tahun terakhir di Indonesia dengan sistem pinjaman berbunga tinggi disertai syarat-syarat yang mencekik rakyat Indonesia.

Sebaliknya, bangsa-bangsa Arab seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Kuwait selama ini banyak membantu perekonomian Indonesia dengan bantuan hibah (tidak perlu dikembalikan) dan pinjaman lunak yang melegakan rakyat negeri ini.

"Bahkan kalau kita mau jujur, negara-negara Arab aktif memberikan bantuan sosial kemanusiaan secara gratis ketika Indonesia dilanda berbagai bencana alam. Di saat yang sama AS dan bangsa Barat lainnya enggan memberikan bantuan secara cuma-cuma," jelas Qasim

Menurutnya, WI memandang patut disayangkan bahwa SBY yang selama ini dikenal sering mengkritik secara langsung maupun tidak langsung atas sikap politik capres-cawapres lainnya yang dianggapnya kurang terpuji, justru di dalam tubuh tim kampanyenya menunjukkan sikap politik yang sangat tidak santun.

Karena itu, WI mendesak SBY untuk segera memberhentikan dengan tidak hormat Ruhut Sitompul sebagai anggota tim kampanye SBY-Boediono karena telah melukai perasaan kelompok etnis, suku, dan agama tertentu. Sebab jika tidak segera melakukan pemecatan maka dikhawatirkan dapat membangkitkan kemarahan yang lebih besar dari kelompok etnis, suku, dan agama tertentu yang dilecehkan itu.(*)

Komentar