Asal Usul Kata Anda


KATA Anda kini paling sering digunakan sebagai kata ganti orang kedua tunggal dalam bahasa Indonesia.

Tak hanya di Indonesia, kata Anda rupanya juga kerap digunakan masyarakat Malaysia dan Singapura.

Alasannya, kata Anda dianggap sebagai padanan yang lebih sopan daripada kata kamu atau kau.

Juga lebih egaliter daripada sapaan seperti tuan atau saudara.

Tapi tahukah Anda asal usul kata Anda?

Tokoh pers sekaligus sejarawan Rosihan Anwar (10 Mei 1922 - 14 April 2011) mengungkap asal usul kata Anda.

Dalam bukunya berjudul Bahasa Jurnalistik dan Komposisi, Rosihan Anwar mengungkap bahwa kata anda awalnya diusulkan dan diperkenalkan seorang perwira TNI Angkatan Udara.

Namanya Sabirin. Berpangkat kapten.

Kata Anda kemudian pertama kali dimuat di surat kabar Pedoman pada 28 Februari 1957, tempat Rosihan Anwar bekerja sebagai wartawan.

Kapten Sabirin kemudian menjelaskan lebih dalam mengapa ia mengusulkan kata Anda melalui tulisannya berjudul Anda, Kata Baru dalam Bahasa Indonesia.

Tulisan Sabirin itu dimuat Majalah Bahasa dan Budaja nomor 5 tahun V, Juni 1957.

Dalam tulisannya, Sabirin mengungkapkan kegelisahannya bahwa penutur bahasa Indonesia masih menggunakan kata ganti berbahasa Belanda atau Arab dalam ujaran sehari-hari.

Ia berpendapat bahwa menukar penggunaan kata ganti orang pertama dari bahasa Belanda ik atau Arab ane ke aku atau saya itu mudah.

Tetapi untuk menukar kata ganti orang kedua jij atau ente menjadi kamu atau kau itu sulit.

Tidak semua orang menerima disebut kamu atau kau ketika diajak berbicara.

Sementara kata saudara mengandung kekakuan dan mengandung suku kata yang lebih banyak.

Sabirin menemukan kata Anda dari anakanda setelah mengulik Kamus Moderen Bahasa Indonesia karangan Sutan Mohammad Zain.

Anda berasal dari imbuhan penghormatan yang dapat ditemui dalam banyak kata yang telah ada sebelumnya seperti, ananda, anakanda, ibunda, ayahanda, pamanda dll. (sumber: Wikipedia)



Sutan Takdir Alisjahbana kemudian memberi persetujuannya untuk mempopulerkan kata anda sebagai kata ganti orang kedua tunggal.

Sutan Takdir Alisjahbana dalam bukunya Indonesia in the Modern World (New Delhi, 1961) menulis bahwa dalam masyarakat keraton feodal kata ganti yang sama melukiskan kedudukan sosial seseorang atau pangkatnya dalam hierarki resmi.

Namun kini di bawah pengaruh masyarakat dan kebudayaan modern, orang merasakan keperluan akan lebih banyak perkataan netral tanpa konotasi hubungan keluarga, status sosial atau pangkat resmi.

Dalam hubungan ini suatu percobaan menarik sedang dilaksanakan dewasa ini dengan kata anda.

Kata ini direncanakan menggantikan keserbaragaman kata yang dipakai buat menyapa "orang kedua" masyarakat desa tradisional dan aristokratis feodal.

Sutan Alisjahbana menyatakan kata anda tak ubahnya sebagai pendemokrasian dalam kata ganti orang kedua.

“Yang diharapkan ialah anda akhirnya akan mempunyai suatu kedudukan yang serupa dengan kata you dalam bahasa Inggris yang dapat dipakai guna menyapa setiap orang, tua atau muda, berkedudukan sosial tinggi atau rendah,” tulis Sutan Takdir Alisjahbana

Namun rupanya usulan kata anda sebagai pengganti orang kedua tunggal dalam bahasa Indonesia sempat mendapat tandingan.

Rosihan Anwar menulis, karena yang pertama menyiarkannya, komunis Rakyat mengajukan tandingan dengan mengusulkan kata *andika*.

Tetapi ternyata kata andika tak diterima sebagian besar masyarakat. Akhirnya kata anda-lah yang diterima publik hingga saat ini.

Rosihan Anwar kemudian mengusulkan agar menulis kata nda diwajibkan dengan huruf besar pada awal katanya.

Alasannya, untuk mencegah perasaan feodal masuk pula yaitu kepada orang tinggi dipaka huruf besar.

Sedangkan kepada yang rendah dipakai huruf kecil.

Usulan Rosihan Anwar ini mendapat sambutan positif dari publik.

Buktinya, kini penulisan Anda yang baku diawali huruf besar pada awal kata.

Lalu atas jasanya memperkenalkan kata anda itulah, kata Rosihan Anwar, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memberi penghargaan kepada Sabirin.

Penghargaan itu disampaikan pada perayaan HUT ke-31 PWI pada Februari 1977. Acara ini dihadiri para pemimpin redaksi dari seluruh Indonesia.

Rosihan Anwar menambahkan, cerita tentang asal-usul perkataan Anda tersebut mempertegas bahwa media massa berperan besar dalam pertumbuhan kosa kata bahasa Indonesia. (jumadi mappanganro)

Sumber bacaan:
1. Buku Bahasa Jurnalistik dan Komposisi karya Rosihan Anwar (cetakan ketiga)

Catatan: Tulisan di atas juga telah diposting di tribunmanado.co.id

Komentar