Berdakwah Lewat Nasyid Acapella

- Mengenal Makassar Nasyid Community

BANYAK jalan menuju surga. Begitu pula banyak cara menyampaikan dakwah kepada umat. Salah satunya lewat nasyid acapella. Itulah yang dipercaya dan dilakoni sejumlah kelompok nasyid acapella yang kini mendapat tempat di hati masyarakat, khususnya di Kota Makassar.

"Kami percaya ada orang suka mendengarkan dakwah melalui ceramah di mimbar. Tapi ada juga yang senang mendengarkan dakwah dengan nada atau nasyid. Itulah sebabnya kami memilih berdakwa di jalur ini," tutur Ady, salah seorang personel Nasyid Kelana saat ditemui di sela-sela tampil berdendang sembari membagi-bagi takjil di depan Rumah Makan Wong Solo, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (16/9).

Nasyid Kelana adalah salah satu dari sejumlah kelompok nasyid yang telah ada di Makassar. Selain Kelana, ada kelompok Launun Nasyid Acapella, Sika, dan Syais, serta beberapa kelompok nasyid lainnya.

Gairah berdakwah melalui syair lagu-lagu bernuansa Islami itulah yang mendorong kelompok-kelompok nasyid bermunculan, termasuk di Kota Makassar.

Karena di kalangan umat Islam, boleh tidaknya musik masih kontroversi, sebagian kelompok nasyid itu memilih jenis acapella. Acapella adalah suatu teknik bernyanyi yang biasanya dilakukan secara berkelompok tanpa diiringi oleh alat musik.

Menurut Muhammadiyah Yunus, Ketua Makassar Nasyid Community, nasyid tidak hanya semata lagu, melainkan harus memiliki nilai spiritual yang tinggi baik dari segi syairnya maupun munsyidnya atau penyanyinya.

Syair atau lirik nasyid harus memiliki pesan-pesan Islami yang kuat. Liriknya mampu menumbuhkan rasa waspada terhadap tipuan atau rayuan dunia, cinta kepada akhirat, dan mendorong kepada akhlak yang mulia.

"Kesimpulannya, nasyid harus berisi syair-syair yang menyerukan amar makruf nahi mungkar," jelas Muhammadiyah yang juga anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan ini melalui telepon selularnya, pekan lalu. (jumadi mappanganro)

Komentar