"Follow the Money", Kata Kunci Mengungkap Korupsi

Peran wartawan dalam mengungkap kasus dugaan korupsi dan berbagai kasus lain di Tanah Air sangat besar. Namun, sering kali kemampuan wartawan dalam menginvestigasi kasus masih minim.

Saat menemukan kasus yang merugikan publik di lapangan, keterbatasan pengetahuan wartawan tentang jurnalisme investigasi menjadi kendala dalam pengungkapan kasus.

Hal itu mengemuka dalam Pelatihan Jurnalisme Investigasi yang diselenggarakan Transparency International (TI) Indonesia di Kaliurang,DI Yogyakarta, pada 27-30 November 2008. Pelatihan diikuti wartawan media cetak dan elektronik dari Sulawesi Selatan, Sumatera Barat,Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan Jakarta, serta beberapa anggota staf TI Indonesia.

Didampingi fasilitator Harry Surjadi, peserta membahas materi mengenai peliputan investigasi, tanggung jawab dan tujuan jurnalis, serta perencanaan peliputan investigasi.

Peserta mendapat materi bagaimana membaca dan memahami laporan keuangan dari narasumber mantan auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Peserta juga menonton dan mendiskusikan film The Insider yang mengangkat kisah nyata Lowell Bergman, produser CBS News 60 Minutes dalam mengungkap sebuah kasus di perusahaan rokok.

”Follow the money”, yaitu mengikuti ke mana uang mengalir, menjadi kata kunci bagi jurnalis dalam mengungkap kasus dugaan korupsi. Dengan itu, seorang jurnalis akan mengetahui di mana terjadi korupsi, siapa yang terlibat, dan berapa dana yang dikorupsi.

Melalui peliputan investigasi, jurnalis mampu menjawab pertanyaan publik tentang apa yang sesungguhnya terjadi, bagaimana itu terjadi, siapa di balik cerita, apakah maknanya, apa yang dapat dilakukan masyarakat, mengapa hal itu penting, apa yang akan terjadi selanjutnya, apa yang bisa dilakukan, dan apa poin pentingnya.

”Setelah mengikuti pelatihan ini, banyak hal yang kami peroleh. Selain membangun jaringan, pelatihan ini memperluas cakrawala berpikir. Materi yang kami dapatkan menantang kami untuk mengimplementasikan di lapangan,” ujar Jumadi Mappanganro dari Tribun Timur.

Sekjen TI Indonesia Rizal Malik berharap pelatihan ini membekali para wartawan dalam peliputan investigasi, terutama kasus korupsi.(SONYA HELLEN SINOMBOR)

(Sumber: Kompas edisi cetak, Selasa, 2 Desember 2008)

Komentar