USIA boleh tua. Tapi soal menyampaikan kritik dan protes terkait penyalahgunaan kekuasaan, sosok satu ini tak kalah dengan anak muda sekarang. Itulah sebagian karakter Tadjuddin Rahman, akademisi dan pengacara senior di Sulawesi Selatan.
Hari Sabtu (23/11) lalu, di tengah kesibukannya, Tadjuddin datang dan bergabung dengan massa yang berunjuk rasa mengecam sikap Mabes Polri yang memanggil pengelola surat kabar Kompas dan Sindo terkait pemberitaan Cicak vs Buaya.
Saat itu, Tadjuddin yang mengenakan topi koboi datang bersama rekannya Ketua MPP PAN Sulsel Najamuddin Majid. Ada pun massa yang demo adalah gabungan jurnalis, aktivis organisasi masyarakat sipil (OMS), mahasiswa, dan aktivis buruh.
"Kita mendesak Polri bekerja lebih profesional lagi. Media massa harus tetap kritis dan tak takut dengan tekanan siapa pun," teriaknya saat orasi. (jumadi mappanganro)
Catatan: tulisan di atas terbit di surat kabar harian Tribun Timur edisi Selasa, 24 November 2009
Komentar
Posting Komentar