Jurnalis Makassar Protes Pemukulan Wartawan di Pontianak


(Sumber berita: Tempo Interaktif edisi Sabtu, 04 Juli 2009 | 16:43 WIB)

TEMPO Interaktif, Makassar - Sekitar 30 wartawan Makassar yang tergabung dalam Jurnalis Tolak Kriminalisasi Pers menggelar aksi unjuk rasa di Makassar, Sabtu (4/7) sore. Mereka memprotes pemukulan wartawan Tribun Borneo, Kalimantan Barat, yang dilakukan pengawal calon wakil presiden Boediono.

Unjuk rasa memprotes tindakan kriminalisasi terhadap pers ini dilakukan di depan Warung Kopi Anas di Jalan Sungai Saddang, yang berlatarkan baliho bergambar pasangan calon presiden-wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, berukuran 3 x 2 meter. Para pengunjuk rasa menggelar spanduk bertuliskan 'tolak kriminalisasi pers', serta pamflet-pamflet bertuliskan penjara preman politik, tolak kekerasan terhadap pers.

Koordinator aksi, Jumadi Mappanganro, meminta pihak Boediono meminta maaf atas tindakan premanisme anak buahnya. Pengawal Boediono melakukan pemukulan terhadap wartawan Tribun Borneo yakni Rezki Wahyuni saat Boediono berkampanye di Pontianak, Kalimantan Barat. "Pihak SBY-Boediono harus meminta maaf," kata Jumadi.

Para pengunjuk rasa juga meminta kepada pihak kepolisian untuk memproses masalah ini secara tuntas. Menurut Jumadi, kalau kali ini polisi tidak mampu sebaiknya Kepala Kepolisian Republik Indonesia mundur saja.

Pemukulan terhadap wartawan yang dilakukan oleh anak buah Boediono ini sudah ketiga kalinya. Pertama terhadap wartawan SCTV, Carlos Pardede, ketika Boediono menjadi Gubernur Bank Indonesia di Jakarta. Kedua terhadap wartawan Sinar Harapan, Odeo Data Julia Vanduk yang bertugas di Papua saat melakukan peliputan kunjungan calon Wakil Presiden Boediono di Papua. Dan kemarin, giliran wartawan Tribun Borneo, Pontianak, Rezki Wahyuni yang ditarik kemudian ditonjok pipinya oleh pengawal Boediono.
IRMAWATI


Sumber foto: Ihsan Mustakim (fotografer Tribun Timur)

Komentar