Jurnalis Makassar Galang Dana untuk Prita Mulyasari

Jurnalis Makassar Galang Dana untuk Prita Mulyasari

SEJUMLAH jurnalis yang tergabung dalam Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi (KPJKB) menggelar aksi penggalangan dana untuk terdakwa kasus pencemaran nama baik, Prita Mulyasari, Senin (7/12).

Aksi tersebut diberi nama Gerakan Rp 1.000 per Orang untuk Prita. Pengumpulan dana diawali di depan Warkop Daeng Anas, Jl Pelita, Makassar. Selanjutnya akan bergerak ke warkop- warkop dan pusat keramaian di kota ini hingga 22 Desember mendatang atau bertepatan Hari Ibu.

"Gerakan ini juga merupakan simbol perlawanan jurnalis Makassar atas segala upaya untuk mengekang kebebasan berpendapat sekaligus memberi dukungan kepada Prita," ujar Koordinator KPJKB Upi Asmaradhana di Makassar.

Prita adalah terdakwa kasus pencemaran nama baik Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutra, Tangerang, Banten. Pekan lalu, ibu rumah tangga itu telah dijatuhi hukuman Pengadilan Negeri Banten dengan sanksi membayar ganti rugi kepada RS Omni sebesar Rp 204 juta.

Putusan perdata itu bermula saat Prita menulis keluhan dalam surat elektronik mengenai pelayanan RS Omni. Pihak managemen Omni menilai keluhan tersebut mencemarkan nama baik rumah sakit.

Upi menambahkan, aksi yang mereka lakukan itu didukung beberapa organisasi jurnalis yang ada di Makassar. Antara lain Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Perhimpunan Jurnalis Independen (PJI) Sulsel.

"Juga didukung Pewarta Foto Indonesia (PFI) dan Lembaga Pendidikan Televisi (LPTV) Indonesia," rinci Upi didampingi pengurus KPJKB Humaerah dari AJI Makassar dan Jumadi Mappanganro dari PJI Sulsel saat ditemui di Warkop Daeng Anas.

Humaerah menambahkan, sumbangan yang bisa diserahkan dibatasi hanya Rp 1.000 per donatur. Hal tersebut dimaksudkan agar para penyumbang tidak dibebani ketidakjelasan jumlah sumbangan.

"Kami sengaja batasi seribu rupiah perorang, agar semua orang bisa menyumbang, mulai dari kalangan eksekutif hingga rakyat biasa," katanya.

Rencananya, kotak sumbangan akan disebar di sejumlah titik di Makassar dengan menempatkan relawan mahasiswa dan pihak-pihak lain pendukung kebebasan berpendapat untuk mengkoordinir gerakan tersebut. (jumadi mappanganro)

(Berita di atas terbit di Tribun Timur edisi Selasa, 8 Desember 2009)

Komentar