Kritik Depag


REKTOR Universitas Negeri Makassar Prof Dr Arismunandar mengaku prihatin dengan pendidikan moral di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan. Ini dikarenakan, orang-orang yang duduk di institusi seperti departemen agama (depag), yang mestinya menjadi teladan moral, justru tak jarang melanggar norma agama.

Salah satu contohnya, ia mengaku pernah ditawari diuruskan oleh orang departemen agama untuk bisa naik haji tanpa perlu antre terlalu lama.

Modusnya, Arismunandar dimasukkan dalam daftar calon haji asal Sulawesi Barat. Sebab jika masuk daftar calon haji asal Makassar, ia harus menunggu minimal tiga atau empat tahun lagi.

"Tawaran itu saya terima beberapa tahun lalu. Waktu itu saya tolak tawaran tersebut. Kok untuk ibadah, saya harus sikut orang Sulbar yang lebih berhak. Perasaan saya, kok mau haji, tapi dengan cara berbuat kecurangan. Makanya saya menolak," tutur pria kelahiran Kabupaten Sinjai ini saat berbicara di depan peserta seminar yang digelar Persatuan Ummat Islam (PUI) Sulawesi Selatan di Gedung MULO, Makassar, Ahad (6/12) lalu.

Lebih memprihatinkan, katanya, setelah TII melansir depag sebagai salah satu departemen terkorup di Indonesia. (jumadi mappanganro)

Catatan: Tulisan di atas terbit di Tribun Timur edisi Rabu, 16 Desember 2009
(
sumber foto dicopi dari www.fajar.co.id)

Komentar