KUPAS Ajari Warga Miskin Jadi Fasilitator Perencana



KOALISI Masyarakat Sipil (Kupas) bekerja sama dengan Ford Foundation dan Pemerintah Kota Makassar menggelar Pelatihan Fasilitator Perencana di Tingkat Masyarakat, Jumat (15/01/2010) hingga Sabtu (16/01/2010).

Pelatihan yang digelar di Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI), Jalan Adhyaksa, Makassar, tersebut diikuti sebanyak 42 warga dari perwakilan daerah miskin yang tersebar di 14 kecamatan di Kota Makassar.

Tampil sebagai pembicara adalah Kepala Bappeda Kota Makassar M Idris Patarai MSi menyampaikan Program Penanggulangan Kemiskinan dan Perubahannya dalam Proses Musrembang.

Menurutnya, jumlah kepala keluarga (KK) yang masih tergolong miskin di Kota Makassar hingga akhir 2009 tercatat 62.092 KK. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding 2008 yang mencapai 68.477 KK.

"Dari 14 kecamatan yang terdiri atas 143 kelurahan di Makassar, terdapat 26 wilayah tergolong masih kumuh," ujar Idris .

Menurutnya, berdasarkan definisi BPS, warga yang tergolong miskin adalah yang standar penghasilannya US$ 1,55 per hari atau Rp 15.500 per hari (kurs US$ 1 = Rp 9.705).

Selain Idris, Katalisator Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TPKD) Makassar Mulyadi Prayitno juga tampil membawakan materi tentang Perencanaan Partisipatif dalam Kerangka Penanggulangan Kemiskinan Kota Makassar.

"Pelatihan ini digelar dengan tujuan agar para peserta nantinya bisa menjadi fasilitator untuk mendidik masyarakat di kelurahannya masing-masing terkait bagaimana mengawal proses musrembang yang sesuai kebutuhan dasar warga, khususnya masyarakat miskin," jelas Sekjen KUPAS Hidayat Palalloi yang ditemui di lokasi pelatihan, kemarin. (jum)

Catatan: Tulisan di atas terbit di Tribun Timur edisi Sabtu 16 Januari 2010

Komentar