Opisisi Melalui Buku


DI kalangan aktivis mahasiswa Makassar saat ini, nama Fajlurrahman Jurdi tak asing. Dia adalah salah seorang pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Selatan.

Kini, ia tak sekadar dikenal sebagai aktivis. Boleh dikata ia juga adalah penulis, peneliti, pengajar, sekaligus pekerja sosial. Di umur yang masih belia, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik, Demokrasi dan Perubahan Sosial (PuKAP)-Indonesia ini telah menerbitkan sekitar 10 judul buku dan menjadi editor 58 judul buku standar nasional.

Buku yang terakhir telah dirampungkannya adalah serial buku di antaranya (1) Ideologi Politik Partai Gerindra: Dari Kiri Tengah Menuju Nasionalisme Kerakyatan, (2) Predator Politik Mengenyahkan Demokrasi, (3) Presiden Predator.

Membaca buku-buku yang ditulisnya, pria kelahiran Bima ini kerap mengeritik lingkungannya. Tidak hanya kritis terhadap rezim penguasa, tapi ia juga oposan terhadap parpol, bahkan kepada institusi Muhammadiyah.

Saat mahasiswa, ia pernah menerbitkan buku berjudul Aib Politik Muhammadiyah pada 2007 lalu. Buku ini sempat membuat panas kuping generasi tua Muhammadiyah. Padahal Fajlurrahman adalah anak yang dibesarkan dalam lingkungan Muhammadiyah puritan ini.

Kini, di sela-sela kesibukannya menyelesaikan program magister hukum pada Pascasarjana Unhas, Fajlur, begitu biasa disapa, sedang melakukan riset tentang ideologi partai politik.

Anak muda yang sudah hijrah ke Jakarta ini, tidak berhenti membuat panas kuping mereka yang berkuasa. Saat ini ia juga mengabdi sebagai tenaga ahli DPR-RI dn menjadi konsultan hukum di salah satu lembaga bantuan hukum di Jakarta.

"Hal ini membuat aktivitas saya makin padat dan belakangan ini banyak menghabiskan waktu di Jakarta," saat menemani beberapa anggota DPR RI berkunjung di Kampus Unhas, Kamis (18/2). (jumadi mappanganro)

Catatan: Tulisan di atas terbit di Tribun Timur edisi 19 Februari 2010

Sumber foto: Dicopy dari facebook Fajlurrahman Jurdi

Komentar