Warga Keluhkan Pengelolaan Pantai Laguna

- Bising, Rawan Kriminal, Disebut Lokasi Transaksi Prostitusi

Makassar, Tribun - Sejumlah warga Kota Makassar mengeluhkan kondisi Pusat Jajanan Tradisional Pantai Laguna. Kondisinya sudah jauh berubah dari konsep awal.

Pusat jajanan yang berada di Jalan Penghibur, sekitar 50 meter dari depan Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, itu belakangan ini justru mirip pusat tempat hiburan malam (THM).

Pasalnya, di lokasi tersebut kini banyak stan diubah menjadi tempat-tempat karaoke, disko, dan pub dengan penerangan yang sengaja dibuat remang-remang. Mirip dengan tempat-tempat karaoke yang bertebaran di Jalan Nusantara, Makassar.

Parahnya, dentuman musik dari tempat remang-remang itu terdengar hingga nyaring yang membuat penduduk yang bermukim di sekitar Pantai Laguna terganggu tidurnya pada malam hari. Parahnya, operasional tempat disko itu bahkan kadang berlangsung hingga lewat pukul 03.00 subuh.

"Musiknya terlalu keras. Kami sulit tidur," tutur Daeng Bani, seorang warga sekitar pusat jajanan tersebut, kemarin. Padahal sesuai perda, tempat-tempat hiburan malam, seperti pub, karaoke, hanya dibolehkan beroperasi hingga pukul 02.00 dini hari.

Parahnya, dari hasil penelusuran Tribun, di pusat jajanan itu juga kini bisa menjadi tempat menenggak minuman keras. Bahkan, bisa menjadi tempat transaksi atau memesan wanita pekerja seks komersial (PSK) di lokasi tersebut.

Karena beberapa hal itulah, diduga menjadi penyebab di lokasi tersebut kerap terjadi tindak pidana kriminal. Tak sedikit warga kota ini pun meminta Pemerintah Kota Makassar mengavaluasi pengelolaan Pantai Laguna.

"Kami minta agar konsep awal Pantai Laguna dikembalikan. Jangan kesannya seperti THM di Jalan Nusantara, padahal space publik," tutur Rudi, salah seorang warga Kota Makassar, kemarin. (sur/jum)

Komentar