Pendukung Calon Rektor UIN Alauddin Mulai Terbuka



Keterangan foto: Dosen UIN Alauddin Makassar Dr Mohd Sabri AR (dua dari kiri) bersama rombongan menyampaikan dukungannya kepada Prof Dr Qadir Gassing sebagai calon Rektor UIN Alauddin saat berkunjung di kantor Tribun, Makassar, Kamis (8/4/2010).


SENAT Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar belum menyelenggarakan rapat senat pembentukan panitia pemilihan calon rektor (PPCR). Jadwal pelaksanaan pemilihan calon Rektor UIN Alauddin juga belum diketahui.

Namun telah bermunculan figur-figur yang disebut-sebut bakal mencalonkan diri sebagai Rektor UIN Alauddin periode mendatang. Beberapa figur tersebut adalah Prof Dr A Qadir Gassing, Prof Dr Kamaruddin Amin, dan Prof Dr Samian Katu.

Qadir adalah guru besar pada Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN yang saat ini masih menjabat Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I) UIN. Sedangkan Kamaruddin adalah guru besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN yang saat ini menjabat PR Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri UIN (PR IV).

Sedangkan Samian Katu adalah guru besar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN yang juga mantan PR I UIN.

Sementara itu, kendati belum ada yang resmi sebagai calon rektor, sejumlah akademisi UIN Alauddin kini terang-terang menyatakan dukungannya kepada Qadir Gassing.

Para akademisi di antaranya Prof Dr Baso Midong MA, Prof Dr Ali Parman MA, Prof Dr Sabri Samin MA, Prof Dr Sattu Alang MA, Prof Dr Arifuddin Ahmad MA, Dr Mohd Sabri AR, Wahyudin Halim MA, Syamsul Qamar, dan M Nasir Siola.

Selain Sattu Alang dan Arifuddin Ahmad, para akademisi tersebut menyempatkan berkunjung ke kantor Tribun, Jl Cenderawasih, Makassar, Kamis (8/4/2010) sore.

"Banyak alasan kami menyatakan dukungan kepada Prof Qadir Gassing. Salah satu alasannya adalah kami percaya Beliau bisa meningkatkan kualitas akademik di UIN jika ia menjabat Rektor UIN," ujar Sabri, Ketua Tim Media Pemenangan Qadir Gassing, kemarin. (jumadi mappanganro)

Diminta Segera Rapat Senat
PARA pendukung Qadir Gassing itu juga mendesak agar Rektor UIN Alauddin yang juga sekaligus Ketua Senat UIN agar segera menggelar rapat senat pembentukan Panitia Pemilihan Calon Rektor UIN.

Pasalnya, sesuai statuta UIN, rektor baru sudah harus ada yang terpilih dan dikirim namanya ke Kementerian Agama RI paling lambat 22 Juni 2010 mendatang. Pasalnya, pada 22 Desember 2010 nanti, masa jabatan Prof Dr Ashar Arsyad MA sudah akan berakhir.

"Itu berarti masa tahapan pemilihan rektor sisa dua bulan lagi. Mestinya saat ini sudah ada panitia pemilihan calon Rektor UIN agar persiapannya juga bisa lebih matang," ujar Syamsul Qamar saat berkunjung di kantor Tribun, kemarin. (jum)


Catatan: Tulisan di atas terbit di Tribun Timur edisi Jumat, 9 April 2010

Komentar