Otak Sosialis, Perut Kapitalis


DOSEN Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Muliadi Mau berpendapat, menjadi jurnalis yang profesional sangat dipengaruhi oleh upah yang diperolehnya.

Sebab ketika upah pekerja media jauh dari kecukupan hidup minimum, maka jangan heran banyak pekerja media yang "nyambi". Yang penting, tegasnya, pekerjaan "nyambi" itu tak mencederai profesi jurnalisnya.

"Otak jurnalis itu memang sosialis. Tapi perutnya kapitalis serta bagian bawah perutnya hedonis. Hal ini harus bisa diselaraskan," katanya disambut aplaus saat berbicara tentang kesejahteraan jurnalis di tengah industri media yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar di Kafe Nobel, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Kamis (29/4/2010) pekan lalu. (jum)

Catatan: Tulisan di atas terbit di Tribun Timur edisi 3 Mei 2010.Sumber foto: Dicopy dari facebook Muliadi Mau.

Komentar