Pemkot Makassar Didesak Percepat Pembangunan Jalan Lingkar



PEMERINTAH Kota (Pemkot) Makassar didesak segera merampungkan pembangunan jalan lingkar (ring road) dalam dan luar yang telah lama direncanakan. Pasalnya, saat ini jalan-jalan di Kota Makassar makin padat kendaraan bermotor dan telah kerap menimbulkan kemacetan.

Jika jalan lingkar tersebut telah rampung, bisa menjadi solusi tepat mengurangi tingkat kemacetan tersebut. Belakangan ini, Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Urip Sumoharjo, Jl Abdullah Daeng Sirua, makin kerap macet.

Hal itu mengemuka pada diskusi yang digelar Masyarakat Peduli Keselamatan Jalan Raya (MPKJR) di kantor JURnaL Celebes, Jl Damar V, Makassar, Jumat (16/7/2010). Diskusi ini mengangkat tema Mengurangi Kecelakaan Lalulintas dan Kemacetan di Kota Makassar.

Diskusi ini dihadiri antara lain anggota Ombudsman Makassar L Arumahi, Ketua MPKJR Munzil, Musmahendra dari LHLC, Asmar Exwar dari JURnaL Celebes, Haedar Tasakka dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulsel, dan sejumlah aktivis organisasi masyarakat (OMS) serta jurnalis di Makassar.

"Hal lain yang perlu dilakukan untuk mengatasi kemacetan adalah Pemkot Makassar harus bisa tegas melarang bus menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal yang sudah ada. Ini kan sudah ada aturannya. Yang kurang adalah penegakan aturan (perda) tersebut," ujar Arumahi.

Arumahi mengungkapkan, beberapa perusahaan angkutan umum (bus) masih saja ada yang tidak mengindahkan perda yang melarang menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal. Disesalkan, Satuan Polisi Pamong Praja Pemkot Makassar belum bertindak tegas.

Peserta diskusi ini juga mengusulkan agar Pemkot Makassar bisa segera membangun jembatan penyeberangan di depan Makassar Town Square (MTos). Pasalnya pengunjung mal tersebut, baik yang baru mau masuk maupun yang keluar mal, tidak jarang menimbulkan kemacetan karena menyeberang jalan.

Sementara jalan di depan mal tersebut yakni Jl Perintis Kemerdekaan, terbilang padat arus lalulintas. Sementara jika terjadi macet, jalan alternatifnya hanya di jalan tol. (jumadi mappanganro)

Catatan: Tulisan dan gambar di atas dimuat di Tribun Timur edisi 21 Juli 2010

Komentar