Usulkan Nama Benteng Rotterdam Diganti

KOORDINATOR Forum Kajian Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (FKPDS) Isradi Zainal mengatakan, sudah saatnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengubah nama resmi Benteng (Fort) Rotterdam. Pasalnya, nama Rotterdam berbau kolonial.

Selain itu, Fort Rotterdam adalah pemberian nama dari penjajah Gubernur Jenderal Belanda Cornelis Speelman yang pernah menetap di benteng tersebut setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Gowa pada abad ke-17 (1666-1667).

"Rotterdam diambil dari nama kota kelahiran Speelman. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng milik Kerajaan Gowa yang tak dihancurkan Belanda," jelas alumnus Unhas ini kepada Tribun, Selasa (6/7/2010).

Menurut Isradi, dalam catatan sejarah, benteng tersebut pertama kali dibangun oleh Raja Gowa X pada tahun 1545 yang bernama Imarigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung yang juga terkenal dengan nama Tunipallangga Ulaweng.

"Jadi pilih mana, kita menghargai penjajah Cornelis Speelman atau kita menghargai almarhum Raja Imarigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung yang pertama kali membuat benteng bersejarah tersebut?" Kata Isradi.

Berangkat dari catatan sejarah itulah, Isradi yang juga Koordinator Angkatan Muda Pro Demokrasi (AMPD) Makassar, itu mengusulkan agar nama benteng itu diberi nama yang berbau Kerajaan Gowa. Semisal dengan nama Benteng Karaeng Lakiung.

"Bisa juga dengan nama Benteng Pannyua karena memang benteng ini mirip penyu yang hendak ke pantai. Bisa juga dengan nama Benteng Makassar atau Benteng Ujungpandang. Nama-nama ini juga sudah memasyarakat, kendati tak resmi," jelasnya. (jumadi mappanganro)

Catatan: tulisan di atas dimuat di halaman 14 Tribun Timur edisi 7 Juli 2010

Komentar