Oktober, LBH Makassar Suksesi Kepemimpinan


Makassar, Tribun - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar akan menggelar suksesi kepemimpinan. Jika tak ada aral, prosesi memilih direktur dan pengurus LBH periode 2010-2013 akan digelar awal Oktober mendatang.

Ketua Panitia Suksesi LBH Kota Makassar Irham mengatakan, pendaftaran bakal calon Direktur LBH Makassar baru akan digelar seusai Lebaran nanti. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi terhadap semua bakal calon (balon) untuk ditetapkan sebagai calon direktur.

Untuk menjadi direktur pada lembaga yang banyak memberi bantuan hukum bagi masyarakat itu, sejumlah syarat harus dipenuhi balon.

"Di antaranya bergelar minimal sarjana hukum, masa pengabdian di LBH Makassar selama tiga tahun terakhir, dan pernah menjabat koordinator atau kepala divisi di LBH," papar Irham melalui ponsel, Senin (30/8/201).

Syarat lainnya, balon bersedia bekerja purna waktu, tidak pernah melakukan kejahatan atau pelanggaran AD/ART YLBHI, bukan pegawai negeri sipil (PNS) atau TNI/Polri, serta bersedia mencari fundrising LBH.

Sejarah


LBH Makassar awalnya bernama LBH Ujung Pandang. Organisasi ini terbentuk pada 23 September 1983. Didirikan sejumlah advokat di Makassar yang kemudian bergabung dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jakarta yang didirikan pengacara kondang Adnan Buyung Nasution cs.

Beberapa advokat yang turut membentuk LBH Makassar di antaranya M Ilyas Amin, Harry Tio, M Arsyad Ohoitenan, Fachruddin Solo, dan Sakurayati Trisna. Dalam sepakterjangnya, LBH banyak memberi bantuan hukum dan advokasi serta membantu masyarakat mendapatkan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya serta kebebasan-kebebasan dasar manusia.

LBH bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil (OMS) di Sulsel juga banyak berperan dalam gerakan antikorupsi di daerah ini. (jumadi mappanganro)

Nama-nama Direktur LBH Makassar

1. Ilyas Amin (Periode 1983 - 1986)
2. A. Rudiyanto Asapa LLM (1986 - 1992)
3. Nasiruddin Pasigai MH (1993 - 1996)
4. Mappinawang (1997 - 2003)
5. M. Hasbi Abdullah (2004 - 2007)
6. Abdul Muttalib (2007 - 2010)

Catatan: Berita di atas dimuat di Tribun Timur edisi Selasa, 31 Agustus 2010

Komentar