Dr Hasrullah: Rakyat Bosan Lihat Baliho Syahrul


Nakassar, Tribun - Pengamat komunikasi Dr Hasrullah menilai, rakyat Sulawesi Selatan (Sulsel) telah bosan melihat baliho-baliho, spanduk, maupun reklame yang bergambar Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Bukan hanya itu, maraknya baliho atau reklame bergambar Syahrul di daerah ini juga telah memberi kesan seperti hendak kampanye pemilihan gubernur lagi. Dalam pandangan komunikasi publik, kesannya Syahrul tak percaya diri.

"Pemajangan foto Syahrul juga bisa dikesankan sebagai pengelabuan image. Pencitraan yang semu. Makna simboliknya bisa dikatakan Syahrul kehilangan leadership," ujar Hasrullah yang juga dosen Pascasarjana Program Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ini melalui ponsel, Kamis (2/9/2010).

Menurutnya, foto maupun teks pada reklame tentang sosok pemimpin tak efektif lagi bagi masyarakat. Sebab yang jadi ukuran atau penilaian masyarakat terhadap pemimpinnya adalah perbuatan pemimpin tersebut yang dirasakan masyarakat.

"Yang ditanyakan masyarakat kini, mana itu janji Syahrul terkait pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis, pemenuhan dua juta ton beras, dan pembangunan CPI. Mana semua itu?" katanya.

Hasrullah juga mengeritik perilaku satuan perangkat kerja daerah (SKPD) jajaran Pemprov Sulsel yang kegiatan-kegiatannya kerap juga memajang foto Syahrul. Semisal program Dinas Pariwisata Sulsel yang beberapa reklamenya memajang foto Syahrul seperti pada mobil taksi di Singapura.

"Kenapa yang dipajang foto Syahrul, bukan foto Dara dan Daeng Sulsel atau Duta Pariwisata Sulsel atau foto-foto obyek wisata yang ada di Sulsel saja. Ini namanya promosi wisata yang gagal. Mestinya pemajangan foto dengan maksud promosi, harus foto atau gambar yang memang berkompeten dan memiliki daya tarik," ujar Hasrullah. (jum)


Catatan: Tulisan di atas terbit di Tribun Timur edisi 3 September 2010. Sumber foto: www.fajar.co.id

Komentar