Suksesi di LBH Makassar, Hasbi Harap Tak Lewat Voting

Hasbi Abdullah berharap suksesi kepemimpinan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar tidak berujung keretakan hubungan personal para kandidat.

Sebagai mantan Direktur LBH Kota Makassar, Hasbi berharap pada pemilihan Direktur LBH Makassar periode 2010- 2013 yang akan digelar 21 September nanti mengedepan musyawarah untuk mufakat.

"Memang tak haram dilakukan pemungutan suara atau voting. Karena kalau voting, ada kecenderungan yang kalah merasa tersisih dan hal ini bisa terjadi keretakan," ujar Hasbi yang saat dihubungi via telepon selular (ponsel) sedang berada di Jakarta, Rabu (15/9/2010).

Menurutnya, jika musyawarah dikedepankan dalam pemilihan direktur, maka semua kandidat yang bersaing, staf, karyawan, dan perwakilan volunter yang memberikan suaranya bisa menerima hasil akhir.

Informasi dari Ketua Panitia Suksesi Direktur LBH Makassar, Muhammad Irham, menyebutkan ada tiga nama telah mendaftar dan resmi ditetapkan sebagai calon Direktur LBH Makassar periode 2010-2013.

Ketiga nama itu adalah Abdul Muttalib (direktur sekarang), Abdul Azis (wakil direktur bidang operasional), dan Zulkifli (wakil direktur bidang internal).

Menurut Hasbi, ketiga orang tersebut merupakan kader-kader terbaik yang dimiliki LBH. Sehingga sangat disesalkan jika di antara mereka hubungannya retak dan ada yang mau keluar dari LBH hanya karena tidak terpilih sebagai direktur.

"Makanya, saya berharap ketiga orang ini bersedia dengan jiwa ksatria menjalin "komunikasi politik" sebelum hari H penentuan direktur terpilih. Ini dimaksudkan demi membesarkan LBH dan masyarakat yang membutuhkan pendampingan hukum dari teman-teman di LBH," pinta Hasbi yang sejak 2007 lalu memilih menjadi pengacara profesional.

Ayah dua anak ini mengatakan, harapannya itu berdasarkan kepentingan dan posisi LBH yang strategis dan makin dibutuhkan masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan pendampingan hukum. (jumadi mappanganro)


Catatan: Tulisan di atas diterbitkan di Tribun Timur edisi Kamis, 16 September 2010.

Komentar