Makassar, Tribun - Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dari PPP, Abubakar Wasahua, menilai kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel dalam hal mengelola potensi aset yang dimilikinya masih sangat amatir.
Salah satu contohnya adalah dinas yang dipimpin Ilham Gazaling ini hanya mematok target pendapatan asli daerah (PAD) untuk RAPBD Pokok Sulsel 2011 dari pengelolaan GOR dan gedung Pusat Kegiatan Pemuda (PKP) Sudiang sangat kecil.
Kedua aset DPD Sulsel ini terletak di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
"Kok target PAD dari pengelolaan GOR hanya Rp 50 juta setahun dan gedung PKP Sudiang hanya Rp 23 juta setahun. Itu kan artinya SKPD ini sangat amatir mengelola asetnya sebagai sumber PAD," ujar Abubakar kepada Tribun, Rabu (15/12/2010) malam.
Abubakar mengungkapkan hal itu di sela-sela rapat pembahasan RAPBD Sulsel 2011 di gedung DPRD Sulsel, kemarin.
Wakil Ketua DPW PPP Sulsel itu mengaku sempat menanyakan hal itu kepada tim DPO yang mengikuti rapat pembahasan tersebut. Namun alasannya, katanya, sangat klasik.
"Katanya targetnya kecil karena pemakaian kedua gedung ini sangat jarang. Padahal, setahu kami dan pantauan kami, pemakaian kedua gedung tersebut cukup sering," jelasnya.
Karena itu, mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) ini meminta Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengevaluasi kinerja bawahannya tersebut, khususnya DPO. Belum ada penjelasan dari Kepala DPO Sulsel Ilham Gazaling. Telepon genggamnya belum bisa dihubungi hingga tadi malam. (jumadi mappanganro)
Berita di atas terbit di Tribun Timur edisi Kamis, 16 Desember 2010
Salah satu contohnya adalah dinas yang dipimpin Ilham Gazaling ini hanya mematok target pendapatan asli daerah (PAD) untuk RAPBD Pokok Sulsel 2011 dari pengelolaan GOR dan gedung Pusat Kegiatan Pemuda (PKP) Sudiang sangat kecil.
Kedua aset DPD Sulsel ini terletak di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
"Kok target PAD dari pengelolaan GOR hanya Rp 50 juta setahun dan gedung PKP Sudiang hanya Rp 23 juta setahun. Itu kan artinya SKPD ini sangat amatir mengelola asetnya sebagai sumber PAD," ujar Abubakar kepada Tribun, Rabu (15/12/2010) malam.
Abubakar mengungkapkan hal itu di sela-sela rapat pembahasan RAPBD Sulsel 2011 di gedung DPRD Sulsel, kemarin.
Wakil Ketua DPW PPP Sulsel itu mengaku sempat menanyakan hal itu kepada tim DPO yang mengikuti rapat pembahasan tersebut. Namun alasannya, katanya, sangat klasik.
"Katanya targetnya kecil karena pemakaian kedua gedung ini sangat jarang. Padahal, setahu kami dan pantauan kami, pemakaian kedua gedung tersebut cukup sering," jelasnya.
Karena itu, mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) ini meminta Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengevaluasi kinerja bawahannya tersebut, khususnya DPO. Belum ada penjelasan dari Kepala DPO Sulsel Ilham Gazaling. Telepon genggamnya belum bisa dihubungi hingga tadi malam. (jumadi mappanganro)
Berita di atas terbit di Tribun Timur edisi Kamis, 16 Desember 2010
Komentar
Posting Komentar