Alumni FISIP Unhas Kembangkan Industri Abon Ikan Tuna


KREATIF dan tulus bekerja untuk orang banyak, selalu membawa berkah. Itulah yang dirasakan Nuraeni, Ketua Kemasyarakatan Fatimah Az Zahrah. Kelompok ini membina usaha industri rumah tangga bandeng cabut tulang dan abon ikan tuna.

Untuk mengembangkan usaha tersebut, Nuraeni menggaet istri-istri nelayan yang bermukim di sekitar rumahnya di Jl Barukang 3 Lr 3, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar. Jumlah pekerjanya kini 20 orang.

Usaha sarjana lulusan FISIP Universitas Hasanuddin tersebut dirintis sejak 2007 lalu. Kini, usahanya mulai dikenal luas. Tak hanya di Kota Makassar, tapi telah dikenal di sejumlah wilayah di Indonesia.

Ini tak lepas karena produknya kerap diikutkan pameran. Ia pun kini kerap diundang menjadi pembicara di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia untuk berbicara tentang industri kreatif di masyarakat pesisir.

Kini, ia bisa menghasilkan dan memasarkan bandeng cabut tulang sekitar 400 ekor per pekan. Sedangkan dari abon ikan tuna, Nuraeni dan rekannya yang bergabung di Kelompok Fatimah Az Zahrah bisa menghasilkan sekitar 150 kg per minggu. Ikan bandeng dan ikan tuna sebagai bahan baku usahanya itu diperoleh dari Pelabuhan Paotere, Makassar.

"Alhamdulillah, sekarang sudah banyak perusahaan dan yang meminta produk kami, selain rumah makan dan pusat penjualan yang ada di Makassar. Soal bantuan dana kredit, alhamdulillah pula telah banyak yang membantu. Salah satunya dari Bank Mandiri," katanya saat ditemui di sela-sela diskusi yang digelar KuPAS di Hotel Bumi Asih, Makassar, Kamis (6/1/2011).

Nuraeni adalah salah seorang binaan dari Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU Kota Makassar yang diketuai Hidaya Palaloi dan Koalisi untuk Pemberdayaan Masyarakat Sipil (KuPAS). Berkat kedua lembaga ini, Nuraeni kerap diikutkan pelatihan berkaitan dengan pengembangan masyarakat pesisir dan program pengelolaan hasil laut. (jumadi mappanganro)


Catatan: Tulisan di atas terbit di Tribun Timur edisi Sabtu, 8 Januari 2011

Komentar