Susah Cari Toilet Bersih di Unhas


Universitas Hasanuddin (Unhas) kini sedang menuju world class university. Begitulah yang kerap diucapkan oleh Rektor Unhas Prof Dr dr Idrus Paturusi SpBO dalam banyak kesempatan. Berbagai upaya membenahi Unhas pun telah dan sedang dilakukan.

Tapi masalah toilet masih saja kondisinya sangat memprihatinkan. Boleh dikata, dari sisi jumlah toilet yang dimiliki Unhas relatif memadai. Bahkan beberapa jurusan juga memiliki toilet tersendiri.

Namun boleh dibilang, toilet di hampir semua fakultas tersebut berbau pesing dan terlihat kotor. Tak terkecuali toilet di Program Pascasarjana Unhas. Tribun bahkan pernah menjumpai closet toilet di fakultas ilmu budaya masih menyisakan tinja.

Kondisi toilet yang bau dan terkesan jorok itu dikarenakan kebanyakan di toilet tersebut tak tersedia air yang cukup untuk membersihkan.

"Kalau mau buang air kecil, kadang saya tahan. Masalahnya, mencari toilet yang bersih dan tak bau di Unhas itu sulit. Kalau pun ada toilet yang bersih, itu sering dikunci karena katanya khusus untuk dosen," ujar Irwan, salah seorang mahasiswa yang ditemui di kampus Unhas, Makassar, Rabu (26/1/2011).

Rupanya keluhan perihal kondisi toilet di Unhas yang jorok itu bukan hanya dikeluhkan kalangan mahasiswa sejak lama. Sejumlah dosen Unhas juga mengeluhkan hal sama.

"Dalam beberapa kesempatan, kami biasa bicarakan soal toilet yang airnya sering tak mengalir. Tapi sampai sekarang, masalah ini belum tuntas. Bagaimana bisa mewujudkan world class university, jika soal toilet saja susah dibenahi," ujar seorang dosen yang meminta agar namanya tak ditulis, kemarin.

Saking bau dan jorok kebanyakan toilet di Unhas, ada guyonan di kalangan mahasiswa Unhas bahwa untuk mencari toilet di Unhas, tak perlu pakai mata. "Tapi cukup mengandalkan hidung," sindir Arif, mahasiswa Unhas, saat ditemui di kampusnya.

Jika dibandingkan dengan kondisi toilet yang ada di Rektorat Unhas, sangat jauh berbeda. Toilet yang ada di gedung para petinggi Unhas ini berkantor, terlihat bersih. Jauh dari kesan jorok. Selain tersedia air yang memadai, juga tersedia sabun dan pewangi. Sementara toilet kebanyakan di Unhas, jangankan sabun dan pewangi, air saja sering tak mengalir.

Keluhan tentang kondisi toilet tersebut mestinya tak dianggap angin lalu oleh petinggi Unhas. Jangan sampai sindiran Afandi Mansyur, salah seorang alumni Unhas, terkait masalah toilet Unhas yang dituangkan melalui akun facebook Tribun itu benar.

"Mereka sudah merasa mapan dengan toilet mereka yang bersih, wangi, dan senantiasa tersedia air, sehingga tidak sensitif lagi dengan penderitaan biologis rakyatnya. Bagaimana mahasiswa mau konsen belajar, kalau ancaman kencing batu dan bau amonia terus membayangi. Agak aneh dan lucu, masalah sepele sekelas toilet tidak bisa diselesaikan akademisi Unhas dari yang bergelar profesor sampai master," tulis Afandi. (jumadi mappanganro)

Catatan: Tulisan di atas dimuat di Tribun Timur pada halaman 20 edisi Kamis, 27 Januari 2011

Komentar