Karena Menari Kerap Tur Mancanegara

Namanya Ardhiah Garini (19). Panggilan akrabnya, Dian. Saat ini tercatat sebagai mahasiswi Jurusan Psikologi Universitas Negeri Makassar.

Beberapa pekan terakhir, jadwal pentas menari mahasiswi angkatan 2009 ini tergolong padat untuk menari. Maret nanti, kesibukannya bakal bertambah lagi. Itu karena undangan untuk pentas menari sudah banyak yang masuk ke Sanggar Seni Sejati, tempat Dia belajar menari selama ini.

Pada Jumat (25/2/2011) siang misalnya, Dian bersama rekannya di Sanggar Seni Sejati tampil menari di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Pementasannya itu dalam rangka penjemputan rombongan peserta International Youth Forum On Climate Change 2011 yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

"Bagi saya menari itu menyenangkan. Sejak kecil sebenarnya saya suka menari. Tapi baru sempat belajar dan latihan serius ketika tamat SMA," ujar alumnus SMAN 9 Kendari ini saat ditemui di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, kemarin.

Salah satu alasannya belajar menari, katanya, karena terpanggil untuk melestarikan kekayaan seni tari masyarakat Sulsel yang kini mulai terpinggirkan.

Berkat ketekunannya latihan menari, bungsu dari lima bersaudara ini mengaku telah menguasai beberapa tarian, khususnya tarian khas masyarakat Sulawesi Selatan. Di antaranya Tari 4 Etnis, Tari Tongkonan, Tari Karannuang, Tari Mappadendeng, Tari Paduppa, Tari Laluso, dan Tari Pakkarena.

Karena memiliki kemampuan menari, Dian dan rekan-rekannya di Sanggar Seni Sejati telah melanglang buana ke mancanegara dalam rangka misi kesenian.

"Alhamdulillah, beberapa negara telah kami kunjungi untuk pementasan tari. Di antaranya ke Malaysia, Myanmar, Jepang, Singapura, Belanda, hingga ke Rusia," ujar putri dari Syuaib Mallombassi, Kepala Dinas Pariwisata Sulsel. (jumadi mappanganro)

Catatan: Tulisan di atas dimuat di Tribun Timur edisi Sabtu, 26 Februari 2011.

Komentar