Mengaku Anggota BAIS Telepon Tribun

JAM menunjukkan sekitar pukul 15.30 wita. Tiba-tiba telepon di redaksi Tribun Timur berdering. Di ujung telepon, seorang bersuara pria menanyakan kebenaran berita berjudul Bendera Merah Putih 'Dikencingi' di UNM Parangtambung yang diposting di www.tribun- timur.com.

Bukan hanya itu, ia juga mempertanyakan kebenaran berita berjudul Wow, Komunisme Bangkit di UNM beserta gambarnya yang juga diposting di www.tribun-timur.com. Karena penasaran, si penelepon sampai menanyakan nomor kontak person Edi Sumardi, wartawan yang melaporkan berita tersebut.

Sudah lazim, redaksi Tribun yang menerima telepon tersebut menanyakan identitas dan maksud si penelepon. Si penelepon sempat terdiam sejenak. Lalu dengan suara agak berat, si penelepon pun memperkenalkan dirinya sebagai Yana dari lembaga BAIS.

BAIS adalah singkatan dari Badan Intelijen Strategis (BAIS). Lembaga ini dibentuk sejak 1986. Sebelumnya bernama Badan Intelijen ABRI (BIA). BAIS adalah organisasi yang khusus menangani intelijen kemiliteran dan berada di bawah komando Markas Besar Tentara Nasional Indonesia.

Sesuai protapnya, BAIS bertugas untuk menyuplai analisis-analisis intelijen dan strategis yang aktual maupun perkiraan ke depan.

Ada pun maksud si penelepon, katanya, untuk mencari tahu lebih dalam tentang keberadaan dan motif pelaku menggambar simbol-simbol PKI di dinding kampus UNM tersebut.

"Kami juga mau tahu kira-kira apa motif di balik gambar orang mengencingi bendera merah putih yang juga berdekatan gambar dengan simbol-simbol PKI tersebut," tutur si penelepon.

Menjawab pertanyaan si penelepon tersebut, bagian redaksi Tribun yang menerima telepon tersebut memastikan bahwa berita yang diposting di portal Tribun Timur benar adanya berdasarkan fakta. (jumadi mappanganro)

Komentar