Xjuta Pohon untuk Negeri

HARI masih pagi. Langit Kota Makassar tampak cerah. Sejumlah pria dan wanita yang telah ‘berumur’ berjalan mengitari stapak yang mengelilingi Taman Harimau Indonesia (THI) saat saya tiba di taman ini, Selasa, 5 Juni 2012.

Taman ini disebut THI karena di dalam taman ini terdapat patung harimau. Patung ini dibuat untuk mengenang jejak perjuangan pasukan Harimau Indonesia yang berjuang melawan penjajahan Belanda di Sulawesi Selatan. Tapi taman berbentuk segitiga ini lebih akrab disebut Taman Macan.



Entah siapa yang mulai menamakan demikian. Mungkin karena lebih mudah dan gampang saja diingat sebagai Taman Macan daripada Taman Harimau Indonesia. Apalagi harimau dan macan dianggap sama.
   
Setiap pagi dan sore, taman ini selalu ramai dengan orang-orang berolahraga. Terutama untuk olahraga jalan kaki. Maklum, di taman ini banyak pohon tumbuh rimbun. Walau matahari telah terik, mereka yang berolahraga di tempat ini terasa tetap sejuk. Karena kita bisa tetap berolahraga tanpa diterpa langsung sinar matahari.

Namun kedatangan saya di taman ini, kali ini, bukan untuk berolahraga. Tapi sekaitan peluncuran program Xjuta Pohon untuk Negeri. Proyek ini merupakan hajatan PT XL Axiata, satu di antara perusahaan provider yang beroperasi di Makassar. Proyek ini turut didukung PaninPeduli, Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan, dan Pemerintah Kota Makassar.
   
Saat saya tiba di tempat ini, jam di ponsel baru menunjukkan pukul 07.35 wita. Namun saat itu, sejumlah pimpinan dan karyawan PT XL Axiata sudah banyak yang berkumpul. Mereka masih muda-muda dan mengenakan baju serba biru. Beberapa tenda dan panggung acara sudah berdiri. Juga didominasi warna biru, warna kebesaran XL.

Acara rupanya belum dimulai. Namun sekelompok pemusik tampak asyik memainkan musik tanjidor. Keberadaan kelompok musik tradisional ini cukup menghibur. Membuat kami tak jenuh menanti peluncuran program Xjuta Pohon untuk Negeri itu dibuka.

Program ini sengaja diluncurkan hari ini karena bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup. Pada program ini, PT Axiata rencananya akan menanam satu juta pohon selama Juni hingga akhir Desember 2012.

Untuk penanaman tersebut, melibatkan para karyawan PT Axiata, pelajar, pemerhati lingkungan, dan masyarakat umum. Bibit pohon disediakan oleh PaninPeduli. Keterlibatan PJI Sulsel adalah memberikan pelatihan penulisan tentang lingkungan dan fotografi bagi para pelajar yang terlibat penanaman pohon pada program ini.

Andi Onny
Saat telah menunjukkan waktu pukul 09.00 lewat sedikit, Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin tiba di taman ini. Sejurus kemudian, peluncuran program Xjuta Pohon untuk Negeri pun dimulai. Si pembawa acara kemudian mengundang Regional Manager Kawasan Timur Indonesia (KTI) PaninBank Andi Tenri Gappa untuk memberi sambutan.


(Kiri-kanan) RM KTI PaninBank Andi Onny Gappa, Wali Kota Makassar IlhamArief Sirajuddin, VP XL North Region Nuruddin Al Fitroh, dan saya saat bincang-bincang di Taman Hari Indonesia, Makassar. 6 Juni 2012

Dalam sambutannya, bankir yang akrab disapa Andi Onny ini memaparkan betapa pentingnya pohon di sekitar kita. Di antaranya sebagai penyaring karbondioksida yang beracun. Sebaliknya penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan manusia.

Pria penggemar motor besar ini sangat fasih memaparkan tentang fungsi pohon berbagai jenis, cara membibit, menanam, hingga merawatnya. Maklum, ia adalah alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB). Sejak belasan tahun, ia juga aktif melakukan gerakan penghijauan. Tidak hanya di Sulawesi Selatan. Tapi juga telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia.

Ia rela mengeluarkan dana besar untuk menyediakan bibit pohon dalam jumlah banyak. Kemudian bibit pohon itu dibagikan gratis kepada siapa saja yang menginginkan. Ketika ada penebangan pohon dalam kota, ia pun geram.

Sosok kemenakan almarhum mantan Menteri Pertahanan dan Panglima TNI Jenderal M Jusuf ini pun dikenal luas. Tak hanya dalam negeri, sejumlah penggiat lingkungan di luar negeri pun telah mengenalnya. Sepak terjangnya yang tanpa pamrih melakukan gerakan penghijauan itu, sampai-sampai Presiden SBY pernah mengundangnya bertemu. SBY kemudian meminta Andi Onny menjadi ‘duta penghijauan’ di Indonesia.

Wali Kota

Setelah Andi Onny, menyusul sambutan dari wali kota. Dalam sambutannya, Ilham yang juga Ketua Partai Demokrat Sulsel ini pun beberapa kali memuji Andi Onny. Ia berharap, banyak ‘Onny’ yang bermunculan. Tak lupa ia meminta jurnalis yang tergabung di PJI untuk ‘cerewet’.

“Tolong jurnalis banyak-banyak memberitakan perihal pentingnya memberi kesadaran pada masyarakat untuk turut peduli lingkungan dan menjaga kebersihan. Minimal  di sekitar pemukiman mereka,” pesannya.


Ilham menyampaikan hal itu karena pada pengumuman terkait kota/kabupaten peraih Piala Adipura baru-baru ini, Kota Makassar tidak termasuk. Ini kali kesekian kota berjuluk Anging Mammiri ini gagal meraih piala supremasi kebersihan lingkungan tersebut. 

Piala Adipura terakhir kali diraih Kota Makassar pada 1997 lalu. Saat itu kota ini dinakhodai Malik B Masry. Pada 2010 lalu, Makassar telah meraih sertifikat adipura. Mestinya, kata Ilham, tahun 2012 ini Makassar meraih Piala Adipura. Sebab, katanya, Pemerintah Kota Makassar sudah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi syarat sebagai kota yang berhak mendapat Piala Adipura.

Namun harapan itu gagal diwujudkan. Tim penilai dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menilai, banyak kanal dan pasar di kota ini masih jorok dan kotor, sehingga diputuskan belum berhak menerima Piala Adipura.

Perihal masih banyak kanal jorok dan pasar yang belum bersih, kata Ilham, itu karena antara lain warga belum tergerak kesadarannya untuk turut menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya.
“Masih banyak warga merasa tak bersalah membuang sampahnya ke kanal-kanal. Makanya, saya berharap teman-teman jurnalis membantu kami untuk menggerakkan warga lebih peduli kebersihan lingkungan,” katanya.

Usai wali kota orasi, pembawa acara mengundang wali kota, Andi Onny,
VP XL North Region Nuruddin Al Fitroh, dan saya selaku Ketua PJI Sulsel ke panggung acara menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk turut menyukseskan program Xjuta Pohon untuk Negeri. Setelah itu, barulah dilakukan penanaman beberapa pohon di taman tersebut.

Usai itu, acara inti pun dinyatakan selesai. Si pembawa acara kemudian menyilakan tim hiburan beraksi. Saya pun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman pengurus PJI Sulsel yang telah turut merancang kerja sama kegiatan tersebut.

Dari PJI, di antaranya hadir Hendra Nick Arthur (Bisnis Indonesia), Ramadhani (RRI), Salmawaty (Makassar Terkini), Iin (Koran Tempo Makassar), Hendra (kompas.com), dan beberapa lainnya. Tentu saja saya tak lupa mengucapkan terima kasih banyak kepada manajemen PT Axiata yang bersedia melibatkan PJI dalam program sosial ini. (jumadi mappanganro)

Makassar, Juni 2012

Komentar

Posting Komentar