Upi Kecam Penahanan Pengeritik Bupati Pangkep

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Koordinator Relawan Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi (KPJKB) Upi Asmaradhana mengecam penangkapan dan penahanan terhadap Budiman oleh Polres Pangkep.


Budiman adalah guru SMP di Pangkep karena dituduh menghina Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid melalui facebook. Di media sosial buatan Mark Zuckerberg itu Budiman menulis, 'Bupati Pangkep sekarang tidak sama dengan bupati sebelumnya. Bupati sekarang paling bodoh di Indonesia.'

Gara-gara tulisan itulah Budiman ditahan sejak Selasa (5/2/2013) lalu. Hingga malam ini, guru tersebut belum dibebaskan.

“Tulisan itu bisa dianggap bagian dari kritikan warga terhadap bupatinya. Warga yang mengeritik pemerintah itu wajar kok," ujar Upi yang mengirimkan protesnya ke Tribun, Rabu (6/2/2013) malam.

Upi melayangkan protes tersebut setelah pihak keluarga Budiman mengadukan penangkapan tersebut ke Sekretariat KPJKB di Makassar, siang tadi.

Upi menambahkan, apa yang dilakukan Syamsuddin itu tidak menunjukkan karakter seorang pemimpin. Seharusnya, katanya, komentar dibalas komentar. Tulisan dibalas tulisan.

“Kalau kritikan dibalas dengan melaporkan pengeritik ke polisi, itu sama artinya mengembalikan era orde baru yang membungkam warga yang mengoreksi dan mengeritisi pemimpinnya,” papar Upi yang juga pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia ini.

Harus disadari, katanya, semakin tinggi jabatan sosial seseorang, maka privasinya makin longgar. Presiden saja sering dicaci maki. Tapi ia tak mengadukan rakyatnya ke polisi. (jumadi mappanganro)

Tulisan di atas terbit di www.tribun-timur.com edisi Rabu (6/2/2013)

Komentar