Roti Mantao Pare

Seri Kuliner

SENIN malam, 27 Mei 2013. Dalam perjalanan ke rumah sepulang kantor, saya menyempatkan mampir membeli roti mantao. Roti ini merupakan penganan khas Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan.


ROTI MANTAO - Satu di antara beberapa penjaja roti mantao pare di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (27/5/2013) malam. Kue kini dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Parepare

Saya membelinya dari penjaja khusus roti mantao pare di tepi Jalan Perintis Kemerdekaan Km 11, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Di jalan ini ada beberapa penjaja mantao pare. Mereka berdagang sejak siang hingga dini hari menggunakan sepeda motor yang diparkir.


Malam itu saya beli sekotak. Isinya ada 18 roti. Harganya Rp 35 ribu. Awalnya saya sempat menawar Rp 30 ribu sekotak. Namun si pedagang yang memperkenalkan diri bernama Sugeng itu bersikukuh dengan harga Rp 35 ribu sekotak.

Dari tulisan yang tertera di stiker yang dilekatkan di kotak plastik bening yang membungkus kue tersebut, tahulah saya bahwa kue ini merupakan produk Sinar Terang. Beralamat di Jalan Bau Maseppe No 269, Kota Parepare. Memiliki cabang Jalan Sungai Saddang Baru No 62D, Makassar.

Dari stiker itu juga saya tahu bahwa komposisi kue tersebut terdiri atas tepung terigu, air, gula, susu, dan ragi. Kue ini bisa dimakan langsung saat itu juga. Bisa juga dikukus. Tapi lebih enak dimakan setelah digoreng. Bisa juga dikombinasikan dengan keju, selai, kornet, atau apa saja sesuai selera yang ingin mencicipinya.

Namun bagi saya, menikmati mantao pare goreng lebih maknyus. Apalagi dinikmati bersama teh hangat. Itulah yang saya lakukan saat tiba di rumah. Istri dan anak kami ikut menikmati malam itu juga.  

Heryadi Thamrin
Roti Mantao Pare yang saya beli malam itu rupanya buatan industri rumahan yang dirintis Heryadi Thamrin. Usaha jualan kuenya sudah dilakoninya sejak tahun 1978. Namun khusus Roti Mantao baru dirintisnya pada 2007 lalu. Informasi ini saya peroleh dari majalah Makassar Terkini.

Di majalah bulan itu, Heryadi disebut orang yang menemukan resep penganan khas daerah berjuluk Kota Bandar Madani tersebut. Dalam sehari Roti Mantao rata-rata terjual hingga 500 bungkus. Pembelinya bukan hanya orang Parepare, tapi juga banyak dipesan dari berbagai daerah di Sulsel. (JM)

Catatan: Tulisan di atas juga saya posting di www.kompasiana.com

Komentar