Vanya Ingin Perkenalkan Sulsel di Hollywood

 Anak Makassar Diundang Menyanyi di AS



Vanya saat di kantor Tribun, Makassar, Rabu (8/5/2013) sore.

SATU lagi anak Makassar yang mendapat kesempatan diundang menunjukkan kemampuannya di luar negeri. Tepatnya di Amerika Serikat. Anak Makassar itu adalah Cressentia Vanya Paliling. Gadis yang akrab disapa Vanya ini adalah alumnus SMA Dian Harapan Makassar.

Ia diundang mewakili Indonesia mengikuti World Championships of Performing Arts (WCOPA). Ajang ini akan berlangsung selama sepekan di Hollywood, California, Amerika Serikat, 12-21 Juli 2013 nanti.

WCOPA adalah kompetisi internasional yang mencari talenta-talenta di bidang seni tari, menyanyi, modeling, akting, dan beragam bidang seni dari berbagai belahan dunia. Setiap peserta mewakili negara yang dipilih oleh panitia penyelenggara. Kompetisi ini berlangsung sekali setahun. Setiap pemenang akan mendapat medali emas dan beasiswa.

Vanya tak menyangka terpilih dan mendapat undangan untuk tampil di kompetisi bergengsi tersebut. Awalnya, ia sekadar iseng mencari informasi tentang WCOPA melalui internet. Lalu mengajukan diri ikut ajang tersebut. Ketika itu, Januari 2013.

Rupanya gayun bersambut. Panitia pelaksana WCOPA membalas suratnya dan meminta rekaman Vanya yang bernyanyi dan main piano. Vanya kemudian memenuhi permintaan tersebut. Hasilnya?

“Saya kaget sekaligus bergembira saat menerima surat dan undangan dari panitia WCOPA bahwa saya terpilih dan karena itu diundang ikut ajang tersebut,” tutur Vanya saat bersama ayahnya, Vincent Paliling, dan managernya berkunjung di kantor Tribun, Makassar, Rabu (8/5/2013) sore.

Yang makin menggembirakan Vanya karena undangan itu diterimanya 5 Februari 2013 lalu, tepat pada hari ulang tahun saya yang ke-18. Surat tersebut ditandatangani Griff O’Neil, Chief Executive Officer WCOPA. Griff pernah pula sebagai penyelenggara Miss Universe.

 “Surprise juga undangannya,” tutur gadis yang kini menimba ilmu di Lasalalle College ot the Arts, Singapore, ini.


Vanya bersama ayahnya, Vincent Paliling, di kantor Tribun, Makassar, Rabu (8/5/2013) sore.

Jika Vanya nantinya bisa tampil di acara ini, maka namanya akan tercatat sebagai orang pertama dari Sulawesi Selatan yang ikut di ajang tersebut. Makanya, jika nantinya berada di ajang tersebut, ia berkeinginan memperkenalkan Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan, kepada para peserta WCOPA.

“Mudah-mudahan banyak kenalan di sana dan tertarik berkunjung ke Indonesia,” tutur putri dari pasangan Vincent Paliling dan drg Conny Wira ini.

Prestasi
Sejak SD hingga menjadi mahasiswa, Vanya tergolong wanita yang sejak SD senang di bidang seni suara, musik, hingga modeling. Saat duduk di bangku SD Nusantara, ia pernah menjadi juara dua lomba menyanyi antar-SD se-Kota Makassar.

Saat duduk di SMP, ia pernah meraih juara lomba model. Lalu saat di SMA Dian Harapan, ia pernah meraih Harapan I Lomba Yamaha Festival Piano di Makassar. “Pernah juga ikut kompetisi piano di Jakarta, namun saat itu tak meraih juara,” tuturnya santai.

Soal aliran musik, Vanya awalnya senang dengan lagu-lagu pop. Namun akhir-akhir ini menyenangi musik beraliran jazz dan rock. Sedangkan Bionce, Ketty Pery, Tayllor Swift, The Beatles adalah beberapa artis idolanya.



Sempat Galau
Vanya mengaku sempat galau saat baru saja tamat dari SMA Dian Harapan. Pasalnya, saat itu ia diminta orangtuanya untuk melanjutkan pendidikan kedokteran. Terserah perguruan tinggi mana yang dipilihnya.

“Ibunya kan seorang dokter gigi. Jadi ibunya inginkan dia masuk kedokteran,” tutur Vincent tentang Vanya.

Tapi si-Vanya menolak keinginan ibunya. Ia mengaku lebih senang melanjutkan pendidikan bidang seni. Makanya, setamat dari SMA Dian Harapan, ia memilih kuliah di Lasalalle College ot the Arts, Singapore. Vanya kini fokus mengembangkan diri di bidang seni tarik suara dan musik.

“Terlanjur cinta soalnya dengan seni musik,” tutur sulung dari tiga bersaudara ini. (jumadi mappanganro)

Data Diri
Nama: Cressentia Vanya Paliling
Lahir: Makassar, 5 Feb 1995
Saudara: Sulung dari tiga bersaudara
Orangtua: Vincent Paliling (ayah) dan drg Conny Wira (ibu)

catatan: tulisan di atas terbit di halaman 1 Tribun Timur edisi cetak Kamis (9/5/2013).

Komentar