Catatan 4 Malam Tur ke Papua Barat
Pemukiman warga di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, saat diabadikan, Minggu (24/11/2013). Warga dari etnis Bugis Makassar cukup dominan menghuni Waisai. |
RAJA AMPAT, TRIBUN-TIMUR.COM - Orang Bugis-Makassar rupanya penghuni terbanyak kedua di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Total jumlah penduduk daerah ini lebih 60 ribu jiwa. Lebih sepertiganya adalah warga etnis Bugis-Makassar.
"Semua pulau berpenghuni yang masuk wilayah Raja Ampat pun dipastikan banyak juga orang Bugis-Makassar. Mereka sudah turun temurun," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi N Lamatenggo di Waisai, Sabtu (23/11/2013).
Jumlah pulau yang masuk wilayah Raja Ampat kini tercatat 1.846 pulau. Ini berdasarkan data terbaru yang dilansir Bakorstanas. Namun baru 35 pulau yang telah berpenghuni.
"Di Waisai pun orang Bugis Makassar banyak sekali. Sampai ada pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)," tambah Yusdi.
Waisai adalah ibu kota pemerintahan Raja Ampat yang berada di Pulau Waigeo, satu di antara pulau besar gugusan Kepulauan Raja Ampat. Selain bisa
didatangi melalui kapal laut, Waisai kini bisa didatangi melalui pesawat udara. Saat ini Waisai dihuni lebih 16 ribu penduduk.
Orang Bugis-Makassar di Raja Ampat umumnya bekerja sebagai nelayan. Sebagian lainnya bekerja sebagai pedagang. Sejumlah rumah makan yang ada di Waisai, umumnya milik pendatang dari etnis Bugis-Makassar. (*)
Laporan: jumadi mappanganro
Orang Bugis-Makassar di Raja Ampat umumnya bekerja sebagai nelayan. Sebagian lainnya bekerja sebagai pedagang. Sejumlah rumah makan yang ada di Waisai, umumnya milik pendatang dari etnis Bugis-Makassar. (*)
Laporan: jumadi mappanganro
Komentar
Posting Komentar