Bupati Raja Ampat Harap Garuda Bisa Mendarat di Waisai

Catatan 4 Malam Tur ke Papua Barat

VP GIA Easter Area of Indonesia Rosyinah Manaf ditemani I Wayan Supatrayasa dari Garuda, Kadis Perhubungan Raja Becky Rahawarin dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Raja Ampat Yusdi N Lamatenggo saat meninjau Bandara Marinda, Kabupaten Raja Ampat, Minggu (24/11/2013).


RAJA AMPAT, TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Raja Ampat Marcus Wanma berharap suatu ketika maskapai Garuda Indonesia bisa mendarat di Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat. Marcus menyampaikan harapannya itu saat menjamu Vice President Garuda Indonesia Hub Makassar Rosyinah Manaf bersama rombongan, Jumat (22/11/2013) malam.

"Raja Ampat mulai berbenah sejak 10 tahun terakhir. Infrastrukturnya memang masih kurang. Tapi kami optimistis suatu hari bisa datang dan pergi dari Waisai dengan pesawat Garuda," ujar Marcus diiringi aplaus peserta jamuan.


Jamuan berlangsung di Penginapan Phuyakka Mengge, Kabupaten Raja Ampat. Ikut serta dalam perjamuan ini di antaranya istri Marcus, Salomina Sokoy Wanma, Sekda Kabupaten Raja Ampat Ferdinand Limara.


Acara ini juga dihadiri puluhan pengusaha travel dan jurnalis dari beberapa kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.


Penulisa bersama rombongan di Bandara Marinda, Minggu (24/11/2013).



Kehadiran Rosyinah dan rombongan ke Raja Ampat masih rangkaian penerbangan perdana Garuda Indonesia untuk rute baru Makassar-Sorong-Manokwari-Jayapura pergi pulang yang telah dilakukan Kamis (21/11/2013).

Raja Ampat yang didatangi merupakan kabupaten bahari yang memiliki lebih 1.846 pulau. Waisai adalah kota sekaligus pusat pemerintahan Pemkab Raja Ampat yang berada di Pulau Waigeo, satu di antara pulau besar gugusan Kepulauan Raja Ampat. Selain bisa didatangi melalui kapal laut, Waisai kini bisa didatangi melalui pesawat udara.

"Namun bandara di Waisai (Bandara Marinda) baru didarati pesawat jenis ATR dan Twin Otter. Ini karena panjang runway bandara kami sekitar 1.200 meter," ujar Petrus Rabu (40 tahun), Humas Pemkab Raja Ampat.

 
ATR adalah jenis pesawat penumpang regional jarak pendek bermesin twin-turboprop. Pesawat ini dibuat perusahaan pesawat Perancis-Italia, ATR. Pesawat ini memiliki kapasitas hingga 78 penumpang dalam konfigurasi kelas tunggal dan dioperasikan oleh dua kru penerbang.
Sedangkan Twin Otte adalah jenis pesawat udara kecil berdaya angkut 18-20 penumpang, Jenis pesawat ini memang dikenal mampu mendarat dan lepas landas pada kondisi landas pacu (runaway) seadanya. Ada dataran berupa lapangan rumput sepanjang 600-an meter pun bisa didarati atau lepas landas. 
Nama teknis pesawat udara ini sebenarnya adalah DHC-6 Twin Otter. DHC singkatan dari De Havilland Canada yang merupakan nama pabrik pembuat pesawat udara yang bermarkas di Kanada. Angka 6 menunjukkan seri ke-6 dari rumpun pesawat kecil yang dibuatnya, sedangkan nama Twin Otter nampaknya merujuk pada 2 buah mesin turbopropeler yang dicangkokkan pada sayap yang menggantung di atas badan pesawatnya. 
Rosyinah dan rombongan tiba di Waisai menumpang Ekspres Bahari 88B. Lama perjalanan laut dari pelabuhan di Kabupaten Sorong hingga Pelabuhan Waisai yakni 1,5 jam. Tarif naik kapal ini palinh murah Rp 130 ribu per orang.

Acara jamuan ini juga dirangkaikan penyerahan cinderamata dari Pemkab Raja Ampat ke Rosyinah. Ditutup dengan makan malam bersama. (*)


Penulis: jumadi mappanganro

Komentar