Cara Komunikasi I Wayan Supatrayasa

JAM sudah menunjukkan pukul 17.30 wita. Reporter yang ditugaskan membuat tulisan untuk rubrik Tribun Life belum juga punya bahan untuk ditulis. Padahal, rubrik ini setiap hari ada. Pun deadline-nya cepat karena pukul 20.00 wita, rubrik ini sudah harus rampung ditangan lay-out. 

Karena rubrik ini tak boleh kosong, membuat saya harus segera mencari tokoh yang dapat segera diwawancarai sebagai bahan penulisan. Untunglah, beberapa sosok yang layak menjadi tokoh Tribun Life berteman BB dengan saya. Ketika itu saya langsung teringat dengan I Wayan Supatrayasa, Sales Manager GA Makassar.

Lelaki yang akrap disapa Pak Yan itu saya kenal saat kami diajak mengikuti penerbangan perdana Garuda Indonesia rute baru: Makassar-Sorong, Manokwari, dan Jayapura pada 21-25 November 2013 lalu. Pihak yang pengundang acara ini adalah manajemen Garuda Indonesia. 

Pada Rabu (18/12/2013) sore jelang waktu magrib itu, saya segera menyampaikan maksud saya ke Pak Yan. Alhamdulillah, gayun bersambut. Lelaki yang direkrut untuk bekerja di Garuda Arlines sejak tahun 1993 ini pun tak keberatan saya wawancarai via BBM.  

Berikut di bawah ini hasil wawancara tersebut yang dimuat di rubrik Tribun Life halaman 33 Tribun Timur edisi 19 Desember 2013.



 Media Sosial Keluarga
HIDUP terpisah dengan istri dan anak-anak membutuhkan strategi khusus agar komunikasi antara mereka bisa tetap terjalin baik. Cara yang dilakukan I Wayan Supatrayasa, Marketing dan Sales Manager GA Makassar, mungkin bisa ditiru.

Caranya adalah membuat group di media sosial. Melalui grup media sosial yang dibuatnya itu, penggemar penyanyi Padi ini bisa saling bertukar kabar melalui tulisan, foto, maupun audiovisual tentang aktivitas mereka.

“Cara inilah yang kami gunakan mendekatkan jarak yang jauh,” tulis Supatrayasa menjawab pertanyaan Tribun melalui BBM, Rabu (18/12) malam.

Karena urusan pekerjaan, Supatrayasa harus bermukim di Kota Makassar sejak Jul 2012 hingga saat ini. Sedangkan istrinya, Ni Luh Seri Mahadewi, dan dua anaknya Putu Irpad Mahadpatra (15 tahun) dan Made Hadi Mahadpatra (13 tahun) bermukim di Denpasar, Provinsi Bali.

Kondisi itulah sehingga mereka sangat jarang bisa bertemu fisik langsung. Namun jika masa liburan anak sekolah, barulah istri dan kedua anaknya diboyongnya ke Makassar.

Dalam membina keluarganya, Supatrayasa selalu mengajarkan kepada keluarganya untuk bersikap selalu bersyukur atas segala yang dialaminya.

“Prinsip saya, apa pun harus disyukuri dan berusaha untuk memandang dari dua sisi yang berbeda. Bahasa kami, tat twam asi. Artinya kamu adalah dia atau dia adalah kamu. Prinsip ini juga membuat saudara atau teman menjadi banyak,” tulisnya lagi.

Karena itu, Supatrayasa dan keluarganya merasa selalu bahagia dalam kondisi apa pun. Relasinya pun selalu bertambah dan terjalin baik. (jumadi mappanganro)


Bersepeda dan Tur Daerah Baru
Untuk mengisi waktu usai kerja, lelaki kelahiran Bali 3 April 1972 ini mengaku kadang kerap berkunjung ke Deluna Café di Jl Ahmad Yani, Makassar. Di kafe ini, pria yang menyenangi aliran musik pop dan jazz ini bisa menikmati live musik.

“Kadang juga sampai berkunjung ke daerah-daerah yang belum saya kunjungi di Sulsel. Syukurlah, hampir seluruh kabupaten di Sulsel dan Sulawesi Barat sudah saya kunjungi,” tambahnya.

Sementara untuk menjaga kebugarannya, Supatrayasa mengaku rutin dan teratur berolahraga. Pada setiap Sabtu, ia dan beberapa rekan sekantornya bermain bulutangkis atau main futsal. Sedangkan pada Minggu pagi, ia bersama rekan sekantor dan para mitranya memilih bersepeda keliling Kota Makassar.

“Cara ini, saya anggap baik untuk menjaga kesehatan sekaligus kebersamaan,” tulisnya menjawab pertanyaan Tribun melalui BBM, Rabu (18/12). (jumadi mappanganro)

Nama: I Wayan Supatrayasa
Lahir: Gianyar - Bali, 3 April 1972
Ostri: Ni Luh Seri Mahadewi
Anak : Putu Irpad Mahadpatra (15 tahun) dan Made Hadi Mahadpatra (13 tahun)

Pendidikan
- SD-SMA: Di Kabupaten Gianyar, Bali
- D3: Politeknik Negeri Bali
- S1: Ekonomi Manajemen STIE Hndayani, Denpasar

Riwayat pekerjaan
- Gabung Garuda Arlines tahun 1993
- Mengawali karier sebagai reservation officer
- Customer Service Quality Assurance di Bandara Ngurah Rai, Bali (2000)
- Kepala Bagian Marketing di Branch Office GA Denpasar (tahun 2005)
- Marketing dan Sales Manager GA di Jayapura (2011-2012)
- Marketing dan Sales Manager GA di Makassar (Jul 2012-sekarang)


Organisasi
- Pengurus Garuda Group Cycling Community (G2C2) Denpansar
- Pengurus G2C2 Makassar


Style
- Jam tangan GC
- Parfum Bvlgari
- Kue kesukaan: Baroncong
- Makanan kesukaan: pallubasa
- Aliran musik kesukaan: pop dan jazz.
- Penyanyi kesukaan: Padi dan Fire House
- Tempat hiburan kesukaan di Sulsel: Malino di Kabupaten Gowa dan Rammang-rammang di Kabupaten Maros

Komentar