Cerita dari Robert Santoso


NAMANYA Robert Santoso. Dia adalah owner PT Hokky Mandiri, perusahaan jasa perjalanan wisata. Berkantor di Kota Makassar. 

Saya pertama kali mengenalnya saat bersama ke Papua Barat, 21-26 November 2013 lalu. Kala itu kami bergabung dalam satu rombongan yang diajak mengikuti penerbangan perdana pesawat Garuda rute baru: Makassar-Sorong-Manokwari-Jayapura. Pihak pengundang adalah manajemen maskapai Garuda Indonesia. 

Yang ikut dalam rombongan Garuda Fam Trip tersebut di antaranya adalah Vice President Garuda Indonesia Airlines (GIA) Eastern Area of Indonesia Rosyinah Manaf dan beberapa pegawainya. Ikut pula para pengusaha travel dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dan Makassar. Beberapa jurnalis dari Makassar dan Jakarta ikut diundang. 

Perjalanan tersebut juga dirangkaikan tur wisata ke Manokwari, Sorong, dan Raja Ampat. Selama perjalanan itu, sesama anggota rombongan pun saling mengenal satu dengan lainnya. Karena seringnya makan dan jalan sama-sama, keakraban pun terbangun.  

Selama perjalanan, Robert tampil sebagai sosok yang kerap dibicarakan dalam rombongan. Pasalnya, saat perjalanan dari Sorong ke Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, kopernya hilang. Padahal di kopernya berisi baju dan celana serta beragam kebutuhan lainnya yang akan digunakan selama tur.

Bisa dibayangkan, betapa 'kesalnya' jika kita yang kehilangan koper. Mungkin jika kita yang mengalami kejadian itu, wajah kita akan sulit tersenyum. Tapi tidak bagi Pak Robert. Lelaki berusia 41 tahun lebih ini masih kerap senyum dan bercanda dengan kami.

Saat beberapa teman cerita humor, ayah empat anak ini masih kerap tertawa lepas. Kesannya, seakan-akan tak ada masalah yang menimpanya. Hebat kan

Nah pada Kamis (12/12/2013), kami bertemu di Kafe Pelangi, Jl Botolempangan, Makassar. Kafe ini hanya berjarak sepelemparan batu dari Hotel Singgasana dan Kantor DPD I Partai Golkar Sulsel. Saat bincang-bincang santai sembari menikmati pisang goreng keju dan jus buah itulah muncul ide menulis tentang sosoknya. 

Keesokan harinya, barulah hasil bincang-bincang dengannya saya tulis. Hasilnya terbit di rubrik Tribun Life halaman 33 Tribun Timur edisi cetak Sabtu, 24 Desember 2013. Berikut di bawah ini hasilnya:




Dekatkan Anak ke Gereja
BAGI Robert Santoso, apa yang didapatnya saat ini bersama keluarganya, disadari sungguh berkat kuasa Tuhan. Karena itu, Robert berusaha maksimal selalu mengajak istri dan empat anaknya ke gereja. Minimal sekali sepekan.

“Kebiasaan ini saya terapkan sejak anak-anak masih kecil. Saya tidak mau mereka tumbuh remaja dan dewasa, tapi lupa rumah Tuhan untuk memuji kebesaran-Nya,” tutur Robert di salah satu kafe di Makassar, Kamis (12/12).


Robert pun merasa bersyukur, anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang mulai mandiri dan tak susah diatur. Empat anaknya pun bisa memaklumi kesibukan kedua orangtuanya yang terpaksa sering berpisah.


“Kami ini kan bekerja di travel. Mau tak mau, saya atau istri harus berpisah hingga beberapa hari dengan anak-anak karena harus mengantar rombongan tur ke berbagai daerah atau ke luar negeri,” tutur pemilik PT Hokky Mandiri ini.

PT Hokky Mandiri adalah perusahaan jasa perjalanan wisata yang berkantor di Makassar. Perusahaan ini didirikan Robert bersama istrinya, Oei Su Tjing, pada Juni 2005 lalu. Ide mendirikan perusahaan travel ini berawal dari ide sang istri.


“Istri saya kan dulunya bekerja di Suita Travel selama kurang lebih 10 tahun. Jadi pengalamannya di perusahaan travel itulah ide membentuk perusahaan travel juga,” tambah Robert.


Walau sering bepergian ke luar provinsi, Robert dan istrinya membiasakan diri tetap berusaha selalu saling berkomunikasi. Dengan alat komunikasi yang makin canggih, tak ada alasan  tidak berkomunikasi dengan anak-anak.

Jadi walau ia sedang tur ke Raja Ampat atau membawa rombongan tur ke Korea Selatan, Lombok, Singapura, dan Eropa, komunikasinya dengan anak-anaknya tetap jalan setiap hari. Komunikasinya bisa via BBM. Bisa juga menggunakan fasilitas chating dan face time melalui iPhone.


“Yang penting ada signal dan bisa internetan, komunikasi tetap lancar,” kata pria yang pernah bekerja di salah satu anak perusahaan PT Sampoerna di Semarang, Jawa Tengah, ini.


Lelaki yang tak mahal senyum ini merasakan manfaat yang tak berhingga dari kebiasaan berkomunikasi dengan anak-anaknya. “Saya ingin memberi contoh. Kelak jika mereka menjadi orangtua, saya harap mereka juga tidak lupa pada anak-anak mereka dan orangtunya,” katanya.
(jumadi mappanganro)


Komitmen dengan Klien
Dalam menjalankan bisnis perusahaannya yang bergerak di bidang jasa perjalanan wisata, Robert menerapkan prinsip untuk selalu jujur kepada kliennya. Juga komitmen dengan apa yang telah dijanjikan kepada komsumen.

Prinsip tersebut juga ia terapkan kepada para karyawannya. Kalau menjanjikan kepada konsumen akan memberikan hotel dengan kelas bintang empat saat tur, maka jangan realisasinya hotel bintang.


“Karena sekali konsumen tidak dipercaya, bisa rusak citra perusahaan kita. Kalau rusak citra kita, maka sulit lagi kita berbisnis. Tentu kami tidak mau citra perusahaan kami rusak,” ujar pria yang suka kuliner aneka mi ini, Kamis (12/12).

Robert pun bersyukur, selama delapan tahun berbisnis jasa perjalanan wisata, selalu saja ada kerjaan. Dalam sebulan bisa tiga hingga enam kali perusahaannya membawa rombongan tur. Sebagian dalam negeri. Sebagian pula ke luar negeri.


“Sekali tur, jumlah rombongan yang kami bawa mulai 12 orang hingga 43 orang,” tutur anggota Fidei Community ini. Fidei adalah komunitas yang menghimpun alumni pria sejati-wanita bijak Keuskupan Agung Makassar.
(jumadi mappanganro)


Data Diri
Nama: Robert Santoso
Lahir: Makassar, 7 Maret 1972
Anak: 4 orang
Istri: Oei Su Tjing
Alamat: Jl Usman Jafar
Perusahaan: PT Hokky Mandiri
Jabatan: Owner

Style
Parfum: calvin clein
Jam tangan: guess
Asuransi: Zurich
Penerbangan: Garuda
Kuliner kesukaan: aneka mi
Minuman kesukaan: orange juice
Tempat nongkrong kesukaan di Makassar: Dapur Sulawesi
Tempat kesukaan jalan bersama istri dan anak: Mal
Tokoh idola: Soekarno
Bacaan: Buku sejarah + otobiografi tokoh

 

Komentar