Garuda Optimistis Mendarat di Raja Ampat

Catatan 4 Malam Tur ke Papua Barat

 VP GIA Eastern Area Of Indonesia, Rosyinah Manaf (bersyal), ditemani Kadisbudpar Kabupaten Raja Ampat Yusdi N Lamatenggo dan Kadishub Raja Ampat Becky Rahawarin dam Marketing & Sales Manager GIA Eastern Area Of Indonesia I Wayan Supatrayasa meninjau Bandara Marinda, Kabupaten Raja, Minggu (24/11/2013). Saat kunjungan itu, bandara sedang dikerjakan untuk penambahan runway. 

RAJA AMPAT, TRIBUN-TIMUR.COM - Vice President GIA Eastern Area Of Indonesia, Rosyinah Manaf, optimistis pesawat Garuda Indonesia bisa mendarat di Bandara Marinda, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

"Bisa kok dengan pesawat jenis ATR 72 seri 600 kapasitas 70 seat," ujar Rosyinah saat melihat-lihat pengerjaan Bandara Marinda di Pulau Waisai, Minggu (24/11/2013) siang.


Saat kunjungan Rosyinah ditemani Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi N Lamatenggo dan Kadishub Raja Ampat Becky Rahawarin. Ikut menemani Marketing & Sales Manager GIA Eastern Area Of Indonesia I Wayan Supatrayasa dan sejumlah jurnalis asal Kota Makassar.

Menurut Rosyinah, syarat didarati pesawat Garuda Indonesia jenis ATR di antaranya minimal panjang landasan pacu (runway) 900 meter. Jumlah peminat, keselamatan (safety), dan kenyamanan penumpang juga jadi faktor pertimbangan utama.

Sedangkan Bandara Marinda saat ini panjang runway-nya 1.200 meter dengan lebar 30 meter. Bandara ini terletak sekitar lima kilometer dari Pelabuhan Waisai.

"Walau jenis ATR, Garuda tetap menerapkan full service. Para penumpang Garuda tetap diberi  makan minum. Juga ada pramugari," jelas Rosyinah.

Soal kapan maskapai Garuda bisa mendarat di Raja Ampat, Rosyinah belum bisa memastikan. Tapi ia optimistis bisa terwujud dalam waktu dekat ini atau paling lambat 2015 sudah bisa direalisasikan.

Bersama Rosyinah Manaf dan rombomgan diBandara Marinda, Raja Ampat, Minggu (24/11/2013).
Saat ini Garuda Indonesia juga telah memesan 24 unit pesawat jenis ATR. Namun kedatangan pesawat-pesawat dilakukan bertahap. Mulai Desember 2013 hingga 2015.

"Pemesanan pesawat jenis ATR ini dimaksudkan untuk melayani penerbangan ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia," ujar Rosyinah yang merupakan alumnus Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua ini.

Becky Rahawarin mengatakan, Pemkab Raja Ampat saat ini sibuk mengerjakan penambahan runway.

"Target kami panjang runway Bandara Marinda 1.650 meter. Pengerjaannya harus rampung sebelum Sail Raja Ampat 2014," ujar Becky di Bandara Marinda.


Pelaksanaan Sail Raja Ampat 2014 akan digelar Juni 2014. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyoni diagendakan datang ke Raja Ampat untuk membuka acara berskala nasional ini.


Saat kunjungan tersebut, sejumlah pekerja dan beberapa alat berat hilir mudik mengerjakan perbaikan bandara. (*)


Penulis: jumadi mappanganro


Tulisan di atas juga dimuat di koran Tribun Timur edisi cetak 25 November 2013 halaman 5.

 

Komentar