Inspirasi dari Ilsa Sopamena Pattinasarany

Ilsa Sopamena Pattinasarany (50 tahun) di Bandara Rendani, Manokwari, Jumat (22/12/2013).

MASIH pagi. Jam baru menunjukkan pukul 07.00 WIT lewat sedikit. Jalanan depan Swiss-Belhotel yang kami tempati menginap semalam di Manokwari sudah mulai ramai dilintasi kendaraan bermotor. Sejumlah anak dan remaja berseragam pramuka terlihat berjalan kaki.

Saat itulah saya dan Paharuddin Palapa, jurnalis harian Fajar, ke restoran Swiss-Belhotel untuk sarapan. Restoran ini berada di lantai satu hotel bintang empat tersebut. Ibu Ilsa Sopamena Pattinasarany rupanya sudah lebih awal duduk di restoran.

Ilsa Sopamena adalah satu dari belasan pengelola travel yang ikut dalam rombongan Fam Trip Garuda dalam rangka rangka penerbangan perdana rute Makassar-Sorong-Manokwari-Jayapura pergi pulang.

Saya dan Kak Paharuddin memilih duduk semeja dengan Ibu Ilsa. Ia orangnya komunikatif. Dia memperkenalkan diri sebagai General Manager PT Caraka Travelindo, perusahaan travel yang berkantor di Kota Makassar. 

Mengetahui hal itu, saya dan Paharuddin pun mengajukan banyak pertanyaan ke Ibu Ilsa, khususnya tentang bisnis travel. Pikiran kami, mudah-mudahan dari perbincangan itu ada yang bisa ditulis dalam bentuk berita. 

Dugaan saya benar. Dari perbincangan itu, 'curhat' Ilsa tentang pengalamannya mengelola travel banyak yang menarik bisa ditulis. Menurut saya, ia bisa menjadi narasumber yang kompeten membahas bisnis travel. Ini karena lebih setengah masa hidupnya bergelut dengan jasa wisata. Usia Ilsa tepat 50 tahun pada 12 November 2013 lalu.

Di bawah ini adalah tulisan yang saya buat dari hasil perbincangan dengan Ibu Ilsa. Tulisan di bawah ini dimuat di Tribun Timur edisi cetak 28 November 2013:


Terbit di halaman 33 Tribun Timur edisi cetak November 2013


Wisata dan Toilet

Bicara bagaimana mengembangkan wisata dan bisnis travel, Ilsa Sopamena Pattinasarany bisa menjadi satu di antara sosok yang dimintai gagasannya. Ini karena lebih setengah masa hidupnya bergelut dengan jasa wisata. Kini usia Ilsa tepat 50 tahun pada 12 November 2013 lalu.

Dari pengalamannya mengunjungi sejumlah tempat wisata di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan, ia selalu mendapati toilet-toilet yang tak dijaga kebersihannya. Padahal, katanya, wisatawan paling tidak suka toilet yang jorok.

“Apalagi wisatawan asing, toilet selalu menjadi penilaian apakah tempat itu layak didatangi atau tidak. Pokoknya bicara wisata, jangan lupa toiletnya,” ujar Ilsa, General Manager PT Caraka Travelindo, saat berbincang-bincang dengan Tribun di Swiss-Belhotel, Manokwari, Provinsi Papua Barat, Jumat (22/11) pekan lalu.

PT Caraka Travelindo adalah perusahaan travel yang berkantor pusat di Kota Makassar. Ilsa berada di Manokwari dalam rangka mengikuti rombongan Fam Trip dan Table Top yang digelar manajemen Garuda Indonesia. Kegiatan ini digelar sekaitan penerbangan perdana Garuda Indonesia rute: Makassar-Sorong-Manokwari-
Jayapura pergi pula yang telah dilakukan, Kamis (21/11) pekan lalu.

Menurutnya, percuma pemerintah daerah dan pelaku usaha wisata gencar mempromosikan potensi wisata yang ada di daerahnya, jika toilet di tempat-tempat wisata tersebut tak terjaga kebersihannya.

“Tidak perlu jauh-jauh. Coba lihat toilet di beberapa rumah makan dan tempat wisata yang ada di Makassar, Maros, Tana Toraja, maupun Bira di Kabupaten Bulukumba, sebagian toiletnya tak terjaga kebersihannya. Kadang baunya minta ampun,” ujar ponakan Ronny Pattinasarany, salah satu pemain sepakbola legendaris Indonesia, ini.


Selain kebersihan toilet, infrastruktur jalan menuju lokasi wisata juga menjadi faktor utama wisatawan berminat ke obyek wisata yang ditawarkan. Jika jalan menuju obyek wisata itu rusak atau sulit dilalui, tentu susah mengajak wisatawan untuk datang.

 
“Jadi mestinya promosi gencar tentang Toraja, Bira di Bulukumba, dan kawasan karst di Kabupaten Maros, harus seiring dengan perbaikan jalan ke sana. Sebab kalau jalannya rusak, bisa hanya sekali wisatawan datang. Berikutnya tak mau lagi datang,” kata Wakil Ketua Bidang Marketing dan Promosi Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulsel ini. (jumadi mappanganro)

Pendekatan Personal

DALAM menjalankan bisnis travel yang dikelolanya, Ilsa Sopamena Pattisarany selalu menanamkan kepada para pegawainya untuk selalu tampil ramah kepada siapa saja. Juga membiasakan para pegawainya berani mengemukakan ide apa saja untuk perbaikan kinerja perusahaan mereka.


“Agar para pegawainya mau terbuka, saya selalu melakukan pendekatan personal. Selalu mengajak karyawan bercerita apa saja. Bahkan dengan driver saya sering mengajak cerita apa saja. Sebab dari cerita-cerita itu, bisa banyak ide atau masukan untuk memperbaiki kinerja kita,” tutur Ilsa.


Ia pun selalu menyempatkan memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi serta bahasa Inggris kepada para pegawainya. Termasuk driver yang dipekerjakan.

“Saya memang suka berbagi apa yang saya ketahui kepada pegawai saya. Sebab saya percaya jika SDM mereka bagus, pasti bagus juga bagi perusahaan. Driver yang bisa menguasai bahasa asing, minimal bahasa Inggris, pasti disuka wisatawan,” ujarnya sembari sesekali menyeruput kopi hangat.


Hal lain yang selalu ia terapkan di manapun dia bekerja atau berada, Ilsa selalu berusaha bisa menghargai orang, tanpa memandang jabatan.

“Prinsip saya, agar orang lain baik, kitalah yang harus duluan baik. Jangan menunggu orang lain berbuat baik. Prinsip ini juga selalu saya sampaikan kepada pegawai saya,” tegas General Manager PT Caraka Travelindo ini.  (jumadi mappanganro)
data diri
Nama: Ilsa Sopamena Pattinasarany
Lahir: Makassar, 12 November 1963
Pendidikan:
- SD-SMA: di Ambon
- D3: Bisnis Travel di Singapura 
Orangtua:
- Ayah: Jerry Pattinasarany
- Ibu: Fransina

Organisasi:
- Wakil Ketua Bidang Marketing dan Promosi Asita Sulsel
- Anggota Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Provinsi Bali

Karier
- 1990: Tiketing Garuda Indonesia di Balikpapan
- 1990-1996: Pramugari Indonesia Airlines Transportasi
- 2000-2003: Eksekutif Asissten Manager Kumala Resort di Kutai Kertanegara
- 2007- 2008: Manager di Bali Water Sport
-2008-2012: Indonesia Sales Manager di Wakatobi Dive Resort
- Desember 2012-sekarang: General Manager PT Caraka Travelindo

Style
- Parfum: angle
- Hobi: traveling, menyanyi, buat lagu
- Musik kesukaan: jazz dan blues
- Penyanyi yang disuka: Natalie Maria Cole (63 tahun)
- Buku favorit: buku pengembangan diri
- Asuransi: Sunlife
- Pesawat yang sering digunakan: Garuda, AirAsia, Singapura Airlines
- Merek jam tangan: Bonia
- Warna kesukaan: ungu
- Tempat wisata favorit: Wakatobi dan Pantai Kuta di Bali 

Komentar