Kerja, Keluarga, dan Sosial

- Pemimpin Cabang PT. Pegadaian Pabaengbaeng Wawan Triyadi 

AGAR hidup bisa sukses, bahagia, dan bermakna kuncinya mampu menyeimbangkan waktu untuk kerja, keluarga, dan sosial. Sebab percuma hanya kerja, tapi keluarga terbengkalai. Juga tak bermakna jika punya pekerjaan bergaji besar dan keluarga bahagia, tapi tak bermanfaat bagi orang lain. 

Wawan Triyadi

“Karena hidup di dunia hanya sekali saja, maka saya berusaha agar sepertiga waktu harus bisa dimanfaatkan untuk kerja. Sepertiga waktu lagi untuk keluarga. Sepertiga waktu lainnya untuk sosial,” ujar Wawan Triyadi saat bersua dengan Tribun di Warkop Bunda, Makassar, akhir pekan lalu.

Makanya, saban pulang kantor atau hari libur, Wawan selalu berusaha mengajak istri dan empat anaknya jalan bareng. Ke mana saja. Paling sering ke mal atau ke pantai untuk refreshing. Kadang juga mengajak keluarganya untuk silaturahmi ke rumah keluarganya.

“Biar hubungan silaturahmi dengan sesama keluarga kita tetap terjalin baik. Jangan sampai rusak hanya karena alasan kesibukan kerja,” kata Pemimpin Cabang PT Pegadaian Pabaengbaeng ini.

Lalu untuk mewujudkan kepedulian sosialnya, Wawan bersama enam rekannya sesama alumni SMP Negeri 5 Makassar membentuk yayasan sosial. Namanya Peduliku, singkatan dari Peduli Pendidikan dan Lingkungan.


Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pemberantasan buta aksara Al Quran. Dibentuk sejak lima tahun lalu. Sekretariat yayasan ini berada di Jl Ade Irma Nasution, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.


“Saat ini ada 80 anak-anak dari keluarga kurang mampu yang bermukim di sekitar sekretariat yang didik lembaga ini,” tambah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin angkatan 1997 ini.

Di lembaga inilah, Wawan bersama rekannnya menyisihkan sebagian gajinya untuk membayar kebutuhan operasional yayasan ini. Di antaranya untuk membelikan pakaian dan peralatan belajar mengajar para peserta didik.


Sebagian lainnya untuk membayar honor bulanan bagi tiga guru mengaji yang sehari-hari bertugas mengajar mengaji anak-anak di yayasan Peduliku.

“Yang membahagiakan saya, istri dan anak-anak mendukung kegiatan sosial kami ini. Sesekali saya juga bawa istri dan anak-anak ke sekretariat Peduliku untuk berbaur dengan anak-anak yang belajar mengaji di sana,” ujarnya sesekali menyeruput kopi susu. (jum)

Latihan Bela Diri

UNTUK menjaga kesehatan, Wawan Triyadi rupanya masih tetap rutin olahraga. Terutama latihan bela diri di Sinar Putih setiap hari Senin dan Kamis.

“Latihan bela diri di Sinar Putih ini sudah 16 tahun saya lakoni terhitung sejak tahun 1998 lalu. Waktu itu saya baru satu tahun jadi mahasiswa,” tutur pemegang sabuk hitam ini saat ditemui akhir pekan lalu.


Dengan rutin latihan bela diri, Wawan merasa banyak manfaat. Di antaranya dapat mengendalikan stres. Lebih segar dari Yoga katanya. Karena di Bela Diri Sinar Putih ini, gerak dan nafas harus seirama.

“Manfaatnya lainnya yang saya rasa adalah kita lebih peka batin. Mereka ikut latihan juga dilatih mentalnya untuk care dengan masalah sosial sekaligus mempertajam intuisi,” kata pria yang walau sibuk juga tetap selalu meluangkan waktunya menyambangi orangtuanya yang juga bermukim di Makassar. (jum)





data diri
Nama lengkap: Wawan Triyadi
Lahir: Makassar, 28 Oktober 1977
Nama orangtua: Suprijadi Sastrotiyoso (ayah) Sulastri (ibu)
Istri: Gemala Faoza
Anak:
1. Muh Alif Asshiddiq (11 tahun)
2. Neva Islamiyah Azzahra (8 tahun)
3. Dafi Ahmadinejad Arrum (4)
4. Amira V. Atni (11 bulan)

Riwayat pendidikan
- SD Negeri Pam Makassar - SMP Negeri 5 Makassar - SMA Kartika Chandrakirana -
Perguruan tinggi: FE Unhas

Riwayat organisasi
- Pengurus Remaja Masjid Al Amien Makassar
- Lembaga Bela Diri Sinar Putih

Style:
Buku favorit: Terapi Mensucikan Jiwa karya Ibnul Qayyim al-Jauziyyah
Makanan favorit: Pallumara dan Woku
Kue favorit: Barongko
Tempat liburan favorit: Mal dan pantai
Tempat nongkrong favorit di Makassar: Warkop Dg Sija
Tokoh favorit: Mantan Presiden Iran Ahmadinejad dan Prof Din Syamsuddin
Maskapai favorit: Batik Air
Musik kesukaan: slow rock
Penyanyi favorit: Iwan Fals
Band favorit: Metallica
Ponsel: Samsung dan Oppo
Sepatu: Marc Stuart
Asuransi: Bumiputera dan Prudensial
Parfum: Aigner Black
Jam tangan: Guess
Mobil: Chevrolet 

= = = 

Catatan: Tulisan di atas terbit di Tribun Timur edisi 22 Juli 2014.

Komentar