Wali Kota Orel Sergey Stupin

SENIN siang, 13 Oktober 2014, kantor Tribun Timur kedatangan tamu yakni Wali Kota Orel Sergey Stupin bersama istri. Ia ditemani Duta Besar Indonesia untuk Federasi Russia dan Belarus Djauhari Oratmangun.

Ikut mendampingi Sergey, Turdykulov Anatoly Abrorovich dan Prof Sudaryanto PhD dari Yayasan Makassar-Rusia. Yayasan ini berkantor pusat di kota Orel. Orel biasa juga ditulis Oryol merupakan nama kota di Rusia. Letaknya di bagian barat. Tepatnya di Oblast Oryol. Kota ini terletak 360 km dari Moskwa.


Foto bersama di Kantor Tribun Timur, Makassar, Senin (13/10/2014).

Turut hadir menemani mereka di antaranya Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Makassar Rina MS. Rombongan diterima Pemimpin Umum Tribun Timur Maddo Pammusu, Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur Nur Thamzil Thahir, saya, dan beberapa rekan lainnya.

Pertemuan yang tak sampai sejam itu, berlangsung cair. Suasana ini sangat dipengaruhi oleh kehadiran Elizaveta Blesnova. Akrab disapa Lisa. Tugasnya sebagai penerjemah. 


Dia berkewarganegaraan Rusia. Namun sudah beberapa tahun bekerja sebagai pegawai di Kedutaan Besar Indonesia untuk Rusia. Wanita berkulit putih berambut pirang ini sangat fasih berbahasa Indonesia.

Dialah yang menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia apa yang disampaikan Sergey Stupin dan sebaliknya menerjemahkan ke dalam bahasa Rusia apa yang disampaikan Djauhari dan kami yang menggunakan bahasa Indonesia.

Pada pertemuan itu, Sergey sempat bertanya perihal posisi dan independensi Tribun Timur. Setelah mendapat penjelasan dari Pak Maddo, Sergey pun menjelaskan ia perlu mengetahui hal itu karena berharap Tribun tidak asal mencomot berita-berita perihal konflik di Ukraina.

Sebab menurut politisi Partai Komunis yang terpilih menjadi Wali Kota Orel pada 2012 melalui dewan perwakilan kota Oryol ini, berita-berita yang bersumber dari media-media Barat sebagian besar tak adil memberitakan perihal konflik Ukraina dengan Rusia. 


Namun Sergey yang juga berlatarbelakang pengusaha industri broadcasting di kota Orel ini tak merinci lebih dalam tentang berita yang dianggapnya tak adil atau tak sesuai realitas tersebut.

Saat saya menayakan penilaiannya terhadap masyarakat Indonesia, terkhusus warga Kota Makassar, Sergey mengaku tak bisa memberi penilaian obyektif. Alasannya, waktunya berada di Indonesia, terkhusus di Makassar, hanya sebentar. Namun walau sebentar, ia terkesan dengan keramahan orang-orang yang ditemui di Kota Makassar.

Sementara dari Djauhari yang lahir di Beo, Sulawesi Utara, 22 Juli 1957, kami mendapat informasi bahwa jumlah orang Indonesia yang bermukim di Kota Orel, masih tergolong sangat sedikit. Sekitar 500-an orang. Umumnya mereka berstatus pelajar.

Diplomat yang pernah bekerja di PBB lebih 20 tahun ini menceritakan, Indonesia dan Rusia memiliki hubungan sangat baik. Itu terjalin sejak Soekarno menjabat Presiden RI yang pertama. Dalam beberapa kebijakan di PBB, Rusia selalu tampil membela kepentingan Indonesia. 


Sebelum pertemuan berakhir, Djauhari meminta Lisa menunjukkan kebolehannya menyanyikan lagu Nyanyian Sunda Kelapa dalam dua versi bahasa: Indonesia dan Rusia. Kata Djauhari, nyanyian dua bahasa ini menjadi alat diplomasi antara Indonesia dan Rusia.
Bersama Wali Kota Orel Sergey Stupin di Kantor Tribun Timur, Senin (13/10/2014) 

Kota Kembar
Sebelum ke kantor Tribun, Sergey Stupin dan Djauhari Oratmangun beserta rombongan menyempatkan menemui sivitas akademika Universitas Hasanuddin di Kampus Unhas. Juga sempat menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto di Balai Kota Makassar.

Di kampus Unhas, Djauhari bersama Sergey didaulat memberi kuliah umum. Sekaligus bermaksud menjalin kerja sama di bidang pendidikan dengan membuka Rusia Corner di Unhas. Lembaga ini akan menjadi pusat informasi tentang Rusia dan pendidikan. Sekaligus bisa menjadi tempat belajar bahasa Rusia. Di Unhas sudah ada Iranian Corner dan American Corner.

Sementara pertemuannya dengan Danny Pomanto, dalam rangka menjalin kerja sama sister city (kota kembar) antara Orel City dengan Kota Makassar. Sister city adalah konsep kerja sama penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antarpenduduk.

Kota kembar umumnya memiliki persamaan keadaan demografi dan masalah-masalah yang dihadapi. Konsep kota kembar bisa diumpamakan sebagai sahabat pena antara dua kota. Hubungan kota kembar sangat bermanfaat bagi program pertukaran pelajar dan kerjasama di bidang budaya dan perdagangan.

Pada pertemuannya dengan Danny sekaligus dimaksudkan mengundang Wali Kota Makassar dan rombongan untuk berkunjung ke Orel, Rusia. Informasi dari Ibu Rina, jika tak ada aral, Danny dan rombongan rencananya berangkat ke Rusia November tahun ini. (JM)


Makassar, 13 Oktober 2014

Komentar