Belum Punya Buku

BEBERAPA jam lagi, tahun 2014 beralih ke 2015. Hingga hari ini, ternyata saya belum menghasilkan satu pun buku karya sendiri. Selama ini saya baru dilibatkan oleh rekan dalam kolaborasi pembuatan buku. Itu pun hanya dua judul buku. 

Saya merasa malu. Karena dalam beberapa acara, saya biasa diundang berbagi tips menulis esay populer. Lebih banyak tentang cara mudah menulis berita atau reportase. Padahal umur saya kini lebih 36 tahun. 

Imam FM memegang buku karya Prof M Quraish Shihab. Foto: Jumadi Mappanganro

Anak sulung saya sudah duduk di taman kanak-kanak. Sudah tua. Tapi belum juga menerbitkan satu pun buku karya sendiri.

Sementara anak-anak di Indonesia yang telah menerbitkan sejumlah buku karya sendiri sudah banyak. Saya menyebut anak-anak karena usia mereka belum genap 18 tahun, batas usia anak menurut Undang-Undang RI. 

Para penulis cilik yang saya maksud itu di antaranya adalah Alya Namira Nasution. Biasa dipanggil Dinda. Dalam usia 10 tahun, Dinda sudah menulis empat judul buku cerita anak. 

Buku pertama berjudul Super Manda. Buku kedua, Strawberry Secret. Ketiga, Eyang Rendra. Buku keempat berjudul The Pinky Girls. Hebat kan?

Mengetahui apa yang telah dihasilkan Dinda, saya merasa malu jika diundang lagi untuk berbagi tips menulis. (JM)

Lontara Residence, 31 Desember 2014.

Komentar