Kopi dan WiFi

BAGI sebagian anak muda Kota Makassar, kopi dan wireless fidelity (WiFi) kini agak sulit dipisahkan. WiFi yang saya maksud adalah teknologi jaringan tanpa kabel yang menggunakan satu atau banyak frekuensi tertentu.

WiFi juga standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (WLAN). Awalnya WiFi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun seiring berjalannya waktu kini WiFi dapat digunakan untuk mengakses internet.


Koleksi foto: jumadi mappanganro

Lantas apa hubungan kopi dan WiFi sehingga dikatakan sulit dipisahkan? Hubungan yang saya maksud bahwa kini banyak warung kopi (warkop) atau kafe di Kota Makassar tak lagi sekadar menyediakan minuman kopi sebagai jualan utama, tapi juga ‘wajib’ menyediakan WiFi gratis.

Hal itu sebagai satu di antara beberapa syarat jika warkop atau kafe tersebut ingin banyak dikunjungi anak muda di kota ini. Jika ada warkop atau kafe yang hanya sediakan minuman kopi tanpa WiFi gratis, umumnya warkop itu bakal sepi pengunjung.

Hanya warkop dan tertentu saja di Makassar yang tetap ramai dikunjungi walau tak sediakan WiFi. Biasanya warkop yang demikian adalah warkop yang sudah ‘tua’ dan sudah punya penggemar setia. Itu pun kalau ramai, kebanyakan warkop itu hanya dikunjungi kaum tua atau mereka yang telah berusia lebih 40 tahun.

Bagi mereka yang masih usia belasan tahun atau di bawah 40 tahun, biasanya kurang sreg berada di warkop atau kafe yang tak ada WiFi-nya. Sebab bagi sebagian kaum muda kini merasa hambar jika hanya minum kopi, tapi tak bisa sembari bermedia sosial (medsos) atau membaca aneka informasi yang tersedia di berbagai media online.

Itulah yang menjelaskan kenapa di warkop yang menyediakan WiFi gratis, tak sedikit anak muda yang terlihat tahan nongkrong hingga lebih 4 jam sehari. Tengoklah misalnya di Makassar Cafe, Kopizone, Warkop Sami, atau Kafe Boulevard di Jalan Boulevard.

Boleh juga mencoba mampir sejenak di Warkop 212, Warkop 115, Warkop 76, Warkop 17, Warkop Aleta, atau di Warkop CCR. Di warkop yang masuk wilayah
Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, ini selalu ramai dikunjungi sejak pagi hingga dini hari. Itu karena warkop tersebut juga menyediakan fasilitas WiFi gratis.

Karena itu, jika sedang berada di Kota Makassar, tak perlu repot membawa modulator demodulator (modem) untuk berinternet ria. Ke warkop saja. Cukup pesan segelas kopi. Selanjutnya Anda bebas berinternet ria tanpa harus bayar biaya akses internet. 

Soal waktu, tak perlu khawatir. Sudah banyak warkop atau kafe di kota ini yang buka 24 jam. (JM)

Makassar, 2 Januari 2015.

Komentar