Sepotong 'Surga' di Jiuzha Valley National Park


Rombongan SilkAir Fam Trip to China saat di Jiuzha Valley National Park, Jumat (15/4/2016). Taman yang disebut sepotong surga ini di terletak di Jiuzhaigou, Provinsi Sichuan, China. 

JUDUL di atas mungkin berlebihan bagi sebagian orang. Tapi begitulah kata sebagian orang pula yang pernah melancong ke Jiuzha Valley National Park.

Taman suaka nasional ini berada di Jiuzhaigou (baca: Ciucaikou) berada di utara Provinsi Sichuan, China.

Kami yang bergabung dalam rombongan SilkAir Indonesia Fam Trip to China menyempatkan ke taman ini pada Jumat (15/2016) pagi seusai sarapan.

Dari Hotel New Jiuzhai, tempat kami menginap di Jiuzhaigou, ke Jiuzha Valley National Park hanya sekira 15 menit naik bus.

Di kawasan wisata alam ini kita bisa melihat kombinasi pegunungan dengan puncak bersalju, lembah, serta deretan pohon pinus.

Di lokasi ini disebutkan ada 108 danau warna-warni yang sangat jernih dan puluhan air terjun. Juga terdapat beberapa sungai yang airnya jernih.



Menariknya, di sekitaran danau-danau dan air terjun tersebut sudah ada tangga-tangga untuk pejalan kaki. Juga tersedia tempat memotret dengan angle yang menarik dari spot tersebut.

Namun tak semua danau, sungai, dan air terjun tersebut bisa kami datangi atau lihat langsung kali ini. Hanya beberapa di antaranya saja. Saking luasnya kawasan ini.

Sementara pelayanan bus untuk mengantar para pengunjung keliling kawasan ini hanya sampai pukul 18.00 waktu setempat.

Bukan hanya itu, kawasan ini juga katanya menjadi tempat tinggal sekitar 140 spesies burung, tanaman dan binatang langka lainnya seperti panda.



Pengunjung
Kekayaan sekaligus keindahan panorama alam Jiuzha Valley National Park itulah antara lain menjadi alasan taman wisata ini banyak dikunjungi wisatawan.

"Rata-rata ada 2.000 orang setiap hari berkunjung ke tempat ini," tutur Ny Lili, pemilik Santana Tour, saat hendak pulang dari Jiuzha Valley National Park, Jumat (15/4/2016) sore.

Jiuzha Valley National Park juga selalu menjadi area favorit untuk foto selfie atau pemotretan pra wedding banyak pasangan calon pengantin di China.

Juga sudah sering menjadi lokasi syuting pembuatan film-film drama hingga film laga yang diperankan bintang-bintang film terkenal China.




Untuk masuk ke kawasan ini, dikenakan tarif 310 Yuan atau setara sekira Rp 650 ribu per orang.
Harga tersebut sudah termasuk biaya naik bus mengeliling taman ini.

Walau sempat beberapa kali berganti bus karena harus beberapa kali mampir di sejumlah spot menarik di kawasan ini, tetap sekali bayar saja.

Saat kami ke taman tersebut, gerimis turun sepanjang pagi hingga sore. Lumayan membasahi pakaian jika tak mengenakan payung atau jas hujan.

Untunglah sekitar gerbang masuk taman ini banyak pedagang yang menjajakan payung, jas hujan hingga plastik pelindung sepatu agar tak basah.

Harga payung dan jas hujan relatif murah. Harga payung lipat 15 Yuan atau sekira Rp 33 ribu.
Sedangkan jas hujan tipis bisa dibeli seharga Rp 5 Yuan atau setara Rp 12 ribu.

Taman wisata alam yang kami datangi ini seluas 72 ribu hektare. Berada di ketinggian lebih 2.000 hingga 2500 meter di atas permukaan laut (mdpl).



Tak boleh ada kendaraan umum masuk di kawasan ini. Yang boleh lalulalang hanya mobil yang telah disediakan pengelola Jiuzha Valley National Park.

Suhu udara saat kami tiba sekira di bawah 10 derajat Celcius. Sangat dingin. Makanya sejak awal setiap anggota rombongan SilkAir Indonesia Fam Trip to China telah diingatkan untuk mengenakan jaket tebal dan membawa kaos tangan.

Kendati demikian, dinginnya tetap saja tembus. Maklum suhunya berada di level satu digit.

Rombongan SilkAir Indonesia Fam Trip to China terdiri atas para jurnalis dan agen travel asal Kota Makassar, Medan, Pekanbaru, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Pekalongan. (jumadi mappanganro)

Jiuzhaigou, 15 April 2016 


Koleksi foto-foto di bawah ini saya abadikan saat ke Jiuzha Valley National Parkm Jumat 15 April 2016 lalu.

















Komentar