Sisi Gelap Kota Barcelona

Kota Barcelona-sumber: Youtube


MENYEBUT Barcelona, seketika saya membayangkan FC Barcelona dengan para pemain bintangnya seperti Lionel Messi, Ronaldinho atau Neymar.

Barcelona dalam pikiran saya juga identik dengan La Masia dan Stadion Cam Nou, tiki taka serta berbagai hal 'berbau' Barca. 

Tapi citra Barcelona dalam benak saya kini bertambah. Kota terbesar kedua di Spanyol ini rupanya juga tempat banyak para pencopet dan penipu beroperasi. 

Pelakunya beragam. Mulai anak muda, orangtua, laki-laki dan perempuan hingga pekerja seks komersial (PSK). Termasuk PSK dari kalangan transgender.

Jam operasi mereka bak tak kenal waktu: siang maupun malam. Pun selalu di tempat keramaian. 

Bahkan tak sedikit para pencopet ini berani beraksi, walau ada polisi yang berjaga tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Sasaran mereka adalah para turis. Diperkirakan sekira 2.000 kasus pencopetan terjadi di kota ini setiap pekan. Wow..ngeri juga.

Itulah yang saya nonton pada acara Scam City yang ditayangkan National Geographic. Saya menontonnya sembari menanti makan sahur di rumah, Sabtu (17/6/2017).  


Conor Woodman


Scam City adalah program acara yang mengupas sisi kriminal negara tujuan wisata yang dikunjungi Conor Woodman, host acara tersebut. Ini salah satu acara favorit saya di NG.

Seperti edisi lainnya, sang host acara mengawali tayangannya dengan menunjukkan sudut-sudut kota Barcelona yang ramai dikunjungi para turis dari berbagai mancanegara.

Lalu menunjukkan sisi lain kota Barcelona yang juga diramaikan dengan para pencopet dan penipu. 

Untuk mengungkap para pelaku kriminal, Cornor selalu mencoba sebagai korban. Setiap geraknya diikuti kamera tersembunyi. 

Dari situlah Cornor 'menemukan' para pelaku kriminal tersebut. Kemudian Cornor melakukan negosiasi dengan pelaku kriminal untuk bersedia 'membocorkan' modus kejahatannya. Tentu saja dengan imbalan. 

Tak jarang di antara pelaku kriminal tersebut bersedia lebih dalam membeberkan siapa dirinya dan sejak kapan melakukan aksi kriminal di kota tersebut.

Nah kali ini, Cornor menemukan lelaki tua yang menipu para turis. 

Modusnya mengajak turis taruhan dengan menebak keberadaan satu dari tiga kotak kecil yang berisi dadu yang telah dipindah ke sana kemari menggunakan tangannya yang bergerak cepat. 

Aksi penipu ini dilakukan di tengah keramaian pelancong berjalan kaki di salah satu jalan yang padat di kota Barcelona. 

Penipu ini tak seorang diri beraksi. Ia ditemani beberapa pria dewasa. Ada yang bertugas mengawasi polisi. Lainnya bertugas berpura-pura ikut taruhan dan menang.

Cara ini memancing turis lain ikut mencoba taruhan. Tapi giliran turis taruhan, selalu kalah. 

Jika tebakannya benar, maka sebelum kotak itu dibuka, beberapa rekan si penipu ini berlagak seakan-akan menyerang si lelaki tersebut meninggalkan arena. 

Lalu turis yang tebakannya sudah benar, hanya bisa gigit jari. Dari aksinya itu, si lelaki ini mengaku bisa mengumpulkan ribuan euro setiap hari. 

Conor Woodman - Sumber: Youtube

Pada tayangan edisi kali ini Cornor juga berhasil membujuk seorang PSK transgender untuk membocorkan triknya mencopet.

Untuk mendapatkan tayangan 'dramatis' itu, Cornor menyamar sebagai wanita PSK. Sebelumnya Cornor didandani si-PSK transgender.

Lalu berdualah ia beraksi pada malam hari. Hasilnya, si-PSK transgender ini memperlihatkan begitu mudahnya ia mencopet beberapa lelaki yang didekatinya.

Setiap usai mencopet, Cornor kemudian memburu korban untuk mengembalikan dompetnya. Ia memberi tahu bahwa ia sedang melakukan rekaman untuk acara tivi yang dipandunya.

Pada ujung cerita, Cornor juga berhasil menemukan anak muda yang sempat mencopetnya. Si anak muda ini kemudian bersedia mengajak Cornor menemui ibu, ayah dan keluarga intinya.

Yang 'memiriskan' karena rupanya kelurga si anak muda ini semuanya pencopet. Termasuk ibu si anak muda ini.

Tapi katanya sudah 'pensiun' mencopet. Kini diteruskan si anak muda ini. Mereka berasal dari Rumania.

Lalu si anak muda ini menceritakan, ia sudah beberapa kali ditangkap polisi. Tapi setiap ditangkap, ia hanya dipenjara paling lama tiga hari.

Kadang tak ditahan setelah menyuap polisi yang menangkapnya. Itulah salah satu alasan ia tak jera mencopet di kota Barcelona.

Bandingkan kalau di negaranya, Rumania. Mencopet 5 euro saja, pelaku bisa ditahan tiga tahun. Makanya ia memilih beroperasi di Barcelona dibanding negaranya.

Si pencopet muda ini pun mengaku sengaja memilih para turis sebagai sasaran. Alasannya, pada turis yang kehilangan dompet sangat jarang yang mau melaporkan kejadian yang dialami ke polisi setempat.

Program acara ini makin lengkap dengan adanya info tips terhindar dari copet. Menampilkan sosok Elliana Guerero, wanita pemburu pencopet di Kota Barcelona.

Elliana Guerero dan Conor Woodman - Sumber: Youtube

Wanita ini kerjanya kerap bersuara keras di pusat-pusat keramaian untuk mengingatkan orang agar berhati-hati dengan pencopet.

Pesannya, jangan menyimpan ransel di punggung. Juga tak meletakkan tas di samping.

"Yang bagus, tas diletakkan di bagian depan. Lalu kedua tangan kita memegang erat tas yang dibawanya," tutur Eliana

Eliana juga menyarankan agar para turis menyimpan paspor, kartu kredit dan kartu penting lainnya di tempat paling aman. Lebih baik disimpan di hotel atau ikut dibawa saat jalan-jalan di tengah keramaian.

Akhir cerita, Cornor juga selalu mengingatkan pemirsa bahwa di setiap pusat keramaian turis, selalu saja ada para pelaku kriminal.

Sehingga jika sedang di destinasi wisata yang ramai, jangan mudah percaya orang lain. Termasuk yang bisa saja berlagak hendak membantu kita. Namun ujungnya si pelancong kena tipu.

Semoga saja kelak Cornor menyempatkan berkunjung di Indonesia dan kita mendapatkan tayangan 'seru' tentang para pelaku kriminal di salah satu kota besar di negeri ini. (jumadi mappanganro)

Gowa, 18 Juni 2017

Komentar