Ini Tempat Belanja Oleh-oleh Recomended di Kuala Lumpur


BAGI sebagian traveller, rasanya belum lengkap jika sedang berkunjung ke suatu daerah tanpa membawa pulang oleh-oleh khas daerah setempat.

Nah jika traveller sedang jalan-jalan ke Kuala Lumpur, Malaysia, jangan lupa menyempatkan mampir di Central Market.

Tempat yang juga dikenal sebagai Pasar Seni ini merupakan pusat belanja oleh-oleh rekomended di ibu kota negeri Jiran tersebut.


Di pasar ini, berbagai souvenir khas setempat tersedia. Ada souvenir khas Melayu, Chinese, dan India yang merupakan tiga ras besar penduduk Malaysia.

Ada gantungan kunci, pakaian tradisional dan modern, perlengkapan rumah, aksesori dekorasi dinding, barang-barang antik dan asbak.

Juga ada magnet kulkas, patung-patung, barang-barang karya seni lokal, hingga aneka snack yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Juga ada coklat aneka rasa dan ukuran.


Harganya? Relatif terjangkau. Cuma disarankan agar tak cepat bertransaksi. Jangan ragu menawar.

Apalagi beberapa penjaga toko di pasar ini ternyata berasal dari Indonesia. Sebab kadang ada produk yang sama, tapi harganya berbeda di kios lain.

Karena itu disarankan tak ragu mengecek barang yang sama di beberapa toko atau kios yang ada di pasar ini.


Semisal souvenir gantungan kunci. Ada kios yang menjual RM 2 hingga RM 3 per biji.

Namun dengan produk yang sama di kios lain dijual hanya RM 1 per biji atau setara Rp 3.100.

Berburu oleh-oleh di tempat ini, terasa nyaman. Karena dilengkapi pendingin udara (AC).

Juga bisa nongki di kafe atau restoran jika lelah berburu oleh-oleh di pasar berlantai dua ini.


Beberapa toko di pasar ini juga ada yang menyediakan jasa layanan gambar Henna, lukisan artistik pada punggung tangan atau kaki.

Sesuai namanya, jasa lukis ini menggunakan Henna, pewarna tumbuhan yang bisanya tumbuh di daerah yang sangat panas seperti India, Afrika dan Timur Tengah.

Itulah yang saya lihat dan rasakan saat bersama rombongan Suzuki Road to Malaysia mampir di tempat ini, Senin (30/10/2017) lalu.

Gerimis menyambut kedatangan kami yang tiba menumpang Bas Persiaran Colombia milik agen travel setempat.


Saat itu, pengunjung terlihat ramai. Terlihat juga ada pertunjukan seni tari yang diperankan laki-laki dan perempuan dewasa. Mereka menari diiringi musik khas Melayu.

Sejarah
Menurut pemandu kami, Pasar Seni ini tergolong pasar tua. Dibangun sejak 1888 silam dan telah beberapa kali direnovasi.


Dulunya Central Markert hanya sebuah pasar basah yang menjual ikan, sayur-sayuran dan barangan kebutuhan sehari-hari.

Lokasi
Bagi yang pertama kali ke Kuala Lumpur, tak susah menemukan Pasar Seni ini. Pasalnya, pasar ini berada di jantung kota. Tepatnya di Jalan Hang Kasturi, City Centre, Kuala Lumpur.

Berjarak sekitar 4,5 km dari Royale Chulan Hotel di Bukit Bintang, tempat kami menginap selama berada Kuala Lumpur, 27-30 Oktober 2017 lalu.

Tempat ini cukup mudah dicapai dengan berbagai transportasi umum seperti kereta api, LRT dan bis kota.

Dari stasiun kereta api Kuala Lumpur hanya sekira lima menit berjalan kaki. Dari stasiun LRT Pasar Seni hanya tinggal menyeberang jalan saja.


Sedangkan kalau ingin menumpang bis kota jurusan pusat kota, haltenya semuanya berdekatan dengan Pasar Seni.

Tapi kalau tak mau repot, traveller bisa memesan taksi melalui aplikasi grab atau uber. (jumadi mappanganro)

Ditulis di Kota Makassar, November 2017

Komentar