Wisata Malam di Kota Palopo

BERADA di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, banyak pilihan untuk menghabiskan waktu malam hari.

Salah satunya adalah mengunjungi Lapangan Pancasila. Lokasinya strategis karena berada di pusat kota. Tepatnya di Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara.

Tak susah mencarinya karena letaknya di belakang Kantor Wali Kota Palopo dan depan Kantor DPRD Kota Palopo

Inilah ruang terbuka publik paling hits saat ini di Kota Palopo.

Saban malam, puluhan stand atau gerobak berbaris rapi menjajakan aneka makanan dan minuman di sekitar Lapangan Pancasila.

Beberapa nama stand di sini terlihat unik. Di antaranya ada nama stand Mantan Pacar dan istilah kekinian di Palopo yakni Massapodda dan Gaes.

Minuman yang dijual beragam. Ada kopi susu, teh, teh tarik, thai tea, milo, hingga aneka jus. Harga bervariatif. Mulai Rp 10 ribu hingga Rp 18K segelas.

Makanan yang dijual pun bervariasi. Ada mi bakso, mi siram, siomay, bakso bakar, bakso tusuk dan pisang goreng.

Juga ada roti bakar, burger, nasi goreng, kentang goreng, ubi goreng, hingga beragam kuliner lainnya. Harga mulai Rp 10K hingga lebih Rp 20K per porsi.

Mau duduk di kursi atau lesehan beralas tikar di atas pedestrian juga boleh. Terserah pengunjung.

Tak hanya minuman dan kuliner yang dijual. Beragam mainan anak juga banyak dijajakan. Juga ada beberapa permainan anak disewakan.

Ada skuter. Ada mobil-mobil bertenaga baterai yang bisa dikendarai anak-anak di lapangan.

Pun ada mainan luncuran yang gratis yang merupakan fasilitas pendukung lapangan ini.

Maka yang datang ke sini, tak hanya kalangan muda mudi. Anak-anak hingga orangtua juga banyak datang.

Duduk berlama-lama di sini tak membosankan. Selain karena ramai, juga karena ada live musik.

Yang datang tak hanya warga Kota Palopo. Banyak juga dari luar Kota palopo yang melintas atau transit di kota ini.

Itulah yang kami lihat saat berkunjung di Lapangan Pancasila, Rabu (15/1/2020) malam lalu. Ini kali kedua saya mampir ke sini.

Pertama kali mampir di lokasi ini saat akhir November 2019 lalu. Kami ditemani Hamdan, jurnalis tribunpalopo.com.

"Setiap malam selalu ramai di sini. Tapi jauh lebih ramai kalau malam minggu," tutur Hamdan, alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini.

Fasilitas Tambahan
Lapangan kebanggaan warga Kota Palopo ini juga kian menarik setelah proyek fasilitas pendukung di tempat ini rampung dibuat.

Yang terbaru kini hadir tulisan 'I Am Palopo City' berukuran besar di depan basecamp

Saat malam, tulisan 'I Am Palopo City'  menyala terang. Memadukan warna merah dan putih. Kehadirannya pun kerap menjadi obyek selfie baru pengunjung Lapangan Pancasila.

Bukan hanya itu,  juga telah ada penambahan tugu payung di sisi utara dan selatan lapangan.

Juga telah dibangun tribun mini, ampi teater, pedesterian, jogging track, hingga fasilitas arena skateboard.

Makanya tak hanya malam, Lapangan Pancasila juga kerap ramai dikunjungi saat pagi dan sore untuk sekadar bersantai maupun olahraga.

Penambahan beberapa tambahan fasilitas pendukung ini merupakan bagian proyek lanjutan revitalisasi Lapangan Pancasila.

Katanya menghabiskan anggaran sekira Rp 4,7 miliar. Bersumber dari APBD Kota Palopo tahun anggaran 2019.

Kafe
Bosan menjajaki wisata kuliner malam di Lapangan Pancasila, Anda bisa melanjutkan ngopi di kafe.

Bisnis minuman yang terbuat dari biji kopi di Kota Palopo kini tumbuh subur. Tak sedikit warkop atau kafe di kota ini buka sejak pagi hingga larut malam.

Di antaranya ada Warkop Pojok, Kafe Enzim, The Icon House, Titik Nol, D'Linoe Coffee, Kopi Bisang, dan lainnya.

Bisa juga Anda ke Pelabuhan Tanjung Ringgit. Di sini banyak kedai yang menjajakan aneka makanan dan minuman.

Pelabuhan Tanjung Ringgit

Ada jagung bakar, siomay, nasi goreng, ayam goreng lalapan, bakso, dan lain-lain. Di sini pengunjung bisa sambil karaoke.

Jarak Pelabuhan Tanjung Ringgit dari Lapangan Pancasila hanya sekira 2,5 km.

Penasaran? Ayo jalan-jalan ke Kota Palopo. Soal menginap, tak perlu khawatir.

Banyak penginapan, wisma hingga hotel yang tarifnya cocok untuk backpacker. (JM)

Hotel Value, Kota Palopo, 16 Januari 2020