Salahuddin Ganggong |
DULU ia sempat ngojek. Kini sukses sebagai importir aksesoris di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Itulah sosok Haji Salahuddin Ganggong, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS Manado periode 2019-2023.
Bagaimana ia bisa menjadi pengusaha sukses? Berikut bincang-bincang saya dengan pria kelahiran Makassar 19 September 1973 ini.
Saya menemuinya di sela-sela mengikuti Musyawarah Kerja Wilayah KKSS Sulawesi Utara di Hotel Formosa, Kota Manado, Sabtu (23/10/2021) lalu.
Bagaimana awalnya sehingga Anda bisa menjadi pengusaha di Kota Manado?
Setamat SMA di Kabupaten Sidrap (Sulawesi Selatan), saya merantau ke Gorontalo.
Di sana sempat bekerja sebagai karyawan bank pemerintah di Gorontalo. Selama 10 tahun. Sejak 1994 hingga pertengahan 2004. Lalu saya tinggalkan. Saya kemudian ke Manado. Waktu itu 2004.
Kenapa Anda keluar sebagai pegawai bank?
Saya kan tamatan SMA. Jadi hanya pegawai biasa. Penghasilan pas-pasan. Habis bulan, habis juga gaji.
Tak banyak yang bisa ditabung. Walau saya telah bekerja 10 tahun. Jadi saya pikir, mesti berubah. Makanya saya keluar. Saya pilih merantau ke Manado.
Kenapa Manado?
Karena ada kakak saya yang lebih dulu tinggal di Manado. Jadi saya bisa menumpang dulu di rumah kakak. Pikir saya waktu itu.
Lalu apa yang Anda lakukan di Manado saat itu?
Mencari lowongan kerja. Tapi rupanya tak mudah cari kerja. Maka sambil menunggu lowongan kerja, saya menjadi tukang ojek.
Saya tak mau memberatkan keluarga. Saya mau juga punya penghasilan. Walau tak seberapa. Kamu tahu kan penghasilan ngojek?
Pekerjaan ngojek ini saya jalani selama enam bulan. Saya kemudian ke Bombana, Sulawesi Tenggara.
Mengapa ke Bombana?
Ada teman dari Makassar yang ajak saya ke sana. Katanya untuk bisnis emas. Waktu itu, Bombana lagi ramai didatangi para penambang emas tradisional.
Teman dari Makassar itu memberi saya modal awal agar bisa ke Bombana. Sekaligus modal jual beli emas di sana. Maka saya pun ke sana.
Alhamdulillah, hasilnya lumayan. Saya kemudian punya dana untuk modal usaha baru. Maka saya tinggalkan lagi Bombana. Kembali ke Manado.
Berapa lama Anda bisnis emas di Bombana?
Tiga tahun.
Apa yang Anda lakukan saat kembali ke Manado?
Modal dari Bombana, saya gunakan sewa satu toko di kawasan 45. Sebab kawasan ini ramai. Pusat bisnis. Jadi cocok untuk jualan.
Saya isi toko dengan jualan aksesoris. Pokoknya aksesoris dari kaki sampai rambut, saya jual. Mulai kaos kaki hingga ikat rambut.
Waktu mulai buka toko, masih bujangan atau sudah nikah?
Sudah nikah. Saya menikah 2007. Sedangkan buka toko tahun 2008 lalu.
Dari mana ide awalnya sehingga Anda memilih jualan aksesoris?
Saran dari teman asal Surabaya. Katanya, Manado kota fashion. Jadi cocok jualan aksesoris. Bakal dicari banyak orang katanya.
Karena masuk akal, saya tak pikir panjang. Setelah dapat ruko yang bisa disewa, saya langsung isi jualan aneka aksesoris. Mulai boneka hingga ikat rambut.
Hasilnya?
Rupanya ide jualan aksesoris itu manjur. Barang-barang yang kami jual selalu laku. Permintaan tinggi. Maka, saya menambah lagi toko.
Apa nama toko Anda?
Toko Primadona
Kenapa pakai nama Primadona?
Karena kata primadona identik dengan urusan aksesoris. Alhamdulillah nama ini membawa berkah juga.
Sekarang punya toko berapa?
Alhamdulillah dari sewa satu ruko, sekarang saya punya tujuh toko di Manado. Semua jualan aksesoris. Ada eceran. Ada juga grosir.
Dari mana barang aksesoris yang Anda jual?
Awalnya saya beli dari Jakarta. Lalu seorang teman sesama pedagang akesoris di Jakarta mengajak saya ke Tiongkok.
Katanya untuk bisa belanja aksesoris langsung ke China. Kebetulan teman saya ini orang Tionghoa.
Ternyata harga barang di China jauh lebih murah dibanding barang serupa di Jakarta. Kendati untuk datangkan barang-barang dari China dikenakan biaya impor.
Berikutnya karena sudah dipercaya, barang-barang pesanan saya dikirim langsung dari Tiongkok. Tanpa mesti lagi saya ke China.
Apa rencana Anda ke depan?
Saya rencana buka toko aksesoris lagi di beberapa kota. Saya sedang mencari toko yang cocok di Kota Bitung, Tomohon, dan Kotamobagu.
Ada rencana ekspansi di luar Sulut?
Ada. Rencana buka toko di Gorontalo dan Ternate. Karena banyak pelanggan saya dari dua daerah ini.
Kalau ekspansi ke kampung halaman, Sulawesi Selatan?
Ada juga. Saya baru-baru ini cari toko juga di Kota Makassar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, sudah bisa jualan juga di sana.
Tetap jualan aksesoris juga?
Iya. Tetap aksesoris.
Terakhir, apa yang Anda lakukan untuk menjaga kesehatan?
Di antaranya olahraga. Saya suka olahraga badminton. (jumadi mappanganro)
Data Diri
Nama: Hi Salahuddin Ganggong
Lahir: Makassar, 19 September 1973
Istri: Hj Darmiah Tahir
Anak: tiga orang
Pendidikan SMA Sidrap
Organisasi: Ketua DPD KKSS Manado periode 2019-2023
Perusahaan: CV Primadona Sejati
Catatan
Tulisan di atas juga telah diposting di tribunmanado.co.id dengan judul Sosok Ketua KKSS Manado Salahuddin Ganggong, Dulu Ngojek Kini Sukses Jadi Importir
Sehat selalu kak Jum. Amin.
BalasHapus